Ketua DPRD Provinsi Jambi M Hafiz Fattah usai turun ke lokasi jembatan Aurduri 1 yang tiang penyangkahnya ditabrak kapal tongkang Minggu (17/11), minta kepada penyidik Kepolisian mengusut tuntas kasusnya dan menyeret pengusaha pemilik kapar tongkang yang berkasus.
"Akibatnya tiang penyangga mengalami keretakan dimana insiden tabrakan itu sempat terekam kamera warga yang sedang berada di atas jembatan tersebut dan dewan minta kasusnya diungkap," kata Ketua DPRD Provinsi Jambi M Hafiz Fattah, di Jambi Senin.
Kapal tongkang batu bara itu dalam keadaan kosong hendak memuat batu bara ke tambang. Menanggapi insiden itu, Ketua DPRD Provinsi Jambi M Hafiz Fattah dan Komisi III langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi tiang fender jembatan Aurduri I itu.
Hafiz didampingi Wakil Ketua Komisi III Ansori Hasan, serta anggota Hambali dan Daulat Sitorus. Juga didampingi BPJN dan Dishub. Tadi kita sudah sama-sama melihat bahwa memang fender itu terjadi keretakan.
Untuk itu, Ketua DPRD Jambi meminta agar pihak yang menabrak jembatan tersebut bertanggung jawab. Juga meminta agar Polairud Polda Jambi memproses pengusaha pemilik tongkang sesuai UU dan peraturan yang berlaku.
“Kami DPRD bersama Komisi III dan dinas terkait akan segera memberikan rekomendasi supaya teman-teman ini bertanggung jawab,” tegasnya.
Sementara itu Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jambi H Bakri meninjau langsung jembatan Aur Duri 1 yang beberapa waktu lalu di tabrak tongkang Batu Bara.
Pada tinjauan yang ikut didampingi BPJN Jambi Senin (18/11/2024), H.Bakri mendapati tiang pelindung pengaman (Fender) yang memprihatinkan yakni dari arah Batanghari-Muaro Jambi menuju Jambi (Pelabuhan Talang Duku).
"Tinggal tersisa 1 lagi tiang pelindung nya, kalau jebol ini bisa langsung ke tiang utama jembatan, bahaya bisa putus (jembatan, red). Untuk itu kami minta angkutan tongkang Batu Bara di Stop," kata H.Bakri.
Legislator Jambi di Senayan 4 periode itu berpandangan untuk angkutan sungai Batu bara harus dihentikan. Karena memiliki ukuran tongkang yang besar, namun untuk angkutan orang tak masih bisa beroperasi karena ukurannya kecil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024