Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) Universitas Jambi (Unja) menanam 1.000 bibit pakan gajah di kawasan restorasi Bukit Tigapuluh, Tebo, sebagai upaya pelestarian satwa yang menjadi bagian rangkaian Biology Science Festival (BSF).
Ketua Pelaksana BSF 2024 Nur Umi Hasanah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jambi, Kamis, mengatakan aksi tanam ini bertujuan meningkatkan keberagaman pakan gajah di kawasan ini.
"Kami berharap langkah ini dapat mendukung kelestarian Gajah Sumatera dan meningkatkan keseimbangan ekosistem di kawasan Bukit Tigapuluh," katanya.
Penanaman bibit pakan gajah ini dilakukan bersama PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT) yang berperan sebagai pengelola kawasan hutan yang menjadi habitat Gajah Sumatera.
General Manager PT ABT Taufiq Hidayat berharap inisiatif mahasiswa Unja ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berkontribusi lebih dalam mendukung pelestarian alam.
“Kami berharap aksi ini dapat dilakukan setiap tahun, untuk memastikan bahwa kelestarian koridor hidup satwa di kawasan ini tetap terjaga,” katanya.
Bukit Tigapuluh dikenal sebagai salah satu kawasan penting bagi pelestarian satwa liar, dengan luas 60 ribu hektare yang telah ditetapkan oleh Gubernur Jambi sebagai Koridor Hidupan Liar Datuk Gedang.
Kawasan ini merupakan habitat bagi lebih dari 120 individu Gajah Sumatera serta satwa dilindungi lainnya, seperti harimau dan orangutan. Di samping itu, masyarakat Talang Mamak dan Suku Anak Dalam juga menjadikan kawasan ini sebagai tempat tinggal mereka.
Kawasan ini dihadapi dengan tentangan besar berupa kerusakan habitat akibat fenomena alam dan aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab telah mempersempit ruang hidup satwa liar. Oleh karena itu upaya restorasi ekosistem melalui kegiatan konservasi menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kelestarian kawasan ini.
Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Unja Bambang Hariadi menegaskan inisiatif ini merupakan contoh nyata dari kepedulian terhadap kelestarian alam, khususnya untuk mendukung keberlanjutan populasi Gajah Sumatera.
Adapun 1.000 bibit pakan gajah yang ditanam seperti rumput gajah, tebu, dan pisang, di kawasan seluas empat hektare di Blok 1 Konsesi ABT. Tanaman ini dipilih karena disukai oleh Gajah Sumatera.
Koordinasi dengan pihak ABT menunjukkan bahwa kawasan penanaman ini berada dalam jalur jelajah Gajah Sumatera di dalam Konsesi ABT, sehingga diharapkan dapat memperkaya jenis pakan yang tersedia bagi gajah-gajah tersebut.
Ketua Program Studi Biologi Unja Mahya Ihsan menambahkan kegiatan ini menjadi bukti komitmen perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Dia berharap kegiatan seperti ini dapat memberi dampak positif dan mendorong lebih banyak mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan konservasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Ketua Pelaksana BSF 2024 Nur Umi Hasanah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jambi, Kamis, mengatakan aksi tanam ini bertujuan meningkatkan keberagaman pakan gajah di kawasan ini.
"Kami berharap langkah ini dapat mendukung kelestarian Gajah Sumatera dan meningkatkan keseimbangan ekosistem di kawasan Bukit Tigapuluh," katanya.
Penanaman bibit pakan gajah ini dilakukan bersama PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT) yang berperan sebagai pengelola kawasan hutan yang menjadi habitat Gajah Sumatera.
General Manager PT ABT Taufiq Hidayat berharap inisiatif mahasiswa Unja ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berkontribusi lebih dalam mendukung pelestarian alam.
“Kami berharap aksi ini dapat dilakukan setiap tahun, untuk memastikan bahwa kelestarian koridor hidup satwa di kawasan ini tetap terjaga,” katanya.
Bukit Tigapuluh dikenal sebagai salah satu kawasan penting bagi pelestarian satwa liar, dengan luas 60 ribu hektare yang telah ditetapkan oleh Gubernur Jambi sebagai Koridor Hidupan Liar Datuk Gedang.
Kawasan ini merupakan habitat bagi lebih dari 120 individu Gajah Sumatera serta satwa dilindungi lainnya, seperti harimau dan orangutan. Di samping itu, masyarakat Talang Mamak dan Suku Anak Dalam juga menjadikan kawasan ini sebagai tempat tinggal mereka.
Kawasan ini dihadapi dengan tentangan besar berupa kerusakan habitat akibat fenomena alam dan aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab telah mempersempit ruang hidup satwa liar. Oleh karena itu upaya restorasi ekosistem melalui kegiatan konservasi menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kelestarian kawasan ini.
Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Unja Bambang Hariadi menegaskan inisiatif ini merupakan contoh nyata dari kepedulian terhadap kelestarian alam, khususnya untuk mendukung keberlanjutan populasi Gajah Sumatera.
Adapun 1.000 bibit pakan gajah yang ditanam seperti rumput gajah, tebu, dan pisang, di kawasan seluas empat hektare di Blok 1 Konsesi ABT. Tanaman ini dipilih karena disukai oleh Gajah Sumatera.
Koordinasi dengan pihak ABT menunjukkan bahwa kawasan penanaman ini berada dalam jalur jelajah Gajah Sumatera di dalam Konsesi ABT, sehingga diharapkan dapat memperkaya jenis pakan yang tersedia bagi gajah-gajah tersebut.
Ketua Program Studi Biologi Unja Mahya Ihsan menambahkan kegiatan ini menjadi bukti komitmen perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Dia berharap kegiatan seperti ini dapat memberi dampak positif dan mendorong lebih banyak mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan konservasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024