Setelah melakukan pencarian selama tujuh hari, akhirnya tim gabungan Search And Rescue (SAR) resmi menghentikan proses pencarian Muhammad Jaluli, nelayan asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) yang hilang di perairan Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi.
Kordinator unit siaga SAR Nipah Panjang Nongki Irwan Yan Putra, saat dikonfirmasi, Kamis, menjelaskan tim gabungan (SAR,TNI,Polri dan Masyarakat) telah melakukan upaya pencarian, dengan menelusuri perairan Air Hitam Laut (AHL) Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi.
"Belum ditemukan, kemungkinan terbawa arus ke perairan yang lebih jauh", katanya.
Ia menambahkan, jika ada nelayan yang menemukan petunjuk tim gabungan akan kembali melakukan pencarian kembali,pihaknya sudah memberikan himbauan kepada nelayan yang berangkat ke laut agar memberikan informasi jika menemukan tanda-tanda yang mengarah kepada korban.
"Meskipun pencarian berhenti, kami tetap siaga menunggu informasi dari para nelayan", katanya.
Lanjutnya, tim SAR telah berkoordinasi dengan Basarnas Palembang terkait kemungkinan korban terbawa arus ke perairan Sumatera Selatan, mengingat lokasi kapal korban yang tenggelam berada di perbatasan wilayah Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel).
“Perkiraan korban sudah jauh terbawa arus,bisa saja sampai ke wilayah laut Sumsel," terang Yongki.
Pada 30 Januari, tim gabungan mendapat informasi dari Polisi Sektor (Polsek) Sadu, telah terjadi musibah kapal nelayan tenggelam di perairan Tanjung Jabung Timur karena dihantam ombak besar.
Satu nelayan atas nama Gani berhasil selamat setelah berjuang berenang ke tepi, satu rekannya Muhammad Jaluli masih belum ditemukan.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2025