Jakarta (ANTARA Jambi) - Sukses menjadi salah satu online marketplace terkemuka di Indonesia, Bukalapak.com, memiliki strategi khusus.
Usai
menjadi pembicara dalam forum diskusi Lingkar Kemang pertama yang
mengangkat tema "From Numbers to Emotion”, Kamis malam, Head of
Marketing Bukalapak, Bayu Sherly, mengungkap strategi Bukalapak.com,
mulai dari aplikasi mobile, iklan televisi, sosial media, hingga
komunitas offline.
Untuk meningkatkan pengguna dari aplikasi
mobile, Bayu menyebutkan, Bukalapak meningkatkan kualitas dari sisi
produk. Tidak hanya itu, meningkatkan layanan aplikasi untuk pengguna
juga menjadi strategi tersendiri.
"Pertama, improvement dari segi produk yaitu dari sisi teknis mobile apps. Kemudian,
dari konsumen, kami banyak melakukan inisiatif, seperti kode voucher
yang hanya dapat digunakan lewat aplikasi," kata Bayu.
Sementara
itu, untuk meningkatkan kesadaran terhadap keberadaan Bukalapak.com,
Bayu mengatakan bahwa iklan televisi masih menjadi cara yang tepat.
"TV
masih kami perlukan untuk menggapai penonton yang lebih luas. Kita
harus mengakui bahwa orang banyak mengakses TV kalau kita bicara mass
audience terutama di daerah," ujar dia.
"TV bagus untuk content delivery. Ketika mereka tertarik mereka akan menuju ke internet. Selanjutnya kehadiran kami di sosial media," sambung dia.
Baik media Televisi maupun media sosial, menurut Bayu, memiliki presentase kesuksesan yang sama besar. "Masing-masing marketing channel punya fungsinya," kata dia.
Tahun
ini, Bukalapak.com menargetkan untuk memiliki 2-3 juta pelapak. Bayu
optimistis dapat mencapai angka tersebut. Pasalnya, Bayu melihat
industri e-commerce masih memiliki kesempatan yang sangat luas.
"Tahun
ini kami menargetkan punya jumlah pelapak 2 hingga 3 juta, karena
Indonesia punya UKM lebih dari 50 juta, yang baru memakai Bukalapak 500
ribu, potensinya masih sangat besar," ujar dia.
Untuk meningkatkan jumlah pelapak, Bukalapak mengandalkan komunitas offline yang berada di kota-kota besar maupun di daerah.
"Bukalapak
cenderung unik dibanding yang lain, kami kuat di komunitas di hampir
semua kota besar, bahkan di kota-kota kecil komunitasnya sangat kuat,"
kata Bayu.
"Komunitas itu muncul secara organik, mereka membuat
acara sendiri, yang menarik mereka selalu sharing. Pelapak-pelapak yang
sudah sukses berbagi pengalaman," lanjut dia.
Dari Bukalapak
sendiri, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah pelapak, Bayu
meyebutkan bahwa dapat menyeimbangkan jumlah pembeli dan pelapak
merupakan tugas utama.
"Untuk meningkatkan pelapak, kami
menargetkan 1 pelapak 12 pembeli. Tugas kami bagaimana semakin banyak
pembeli, jadi pelapak akan percaya untuk tetap berjualan di Bukalapak,"
ujar dia.
"Tugas saya sebagai marketing bisa mempopulerkan
platform Bukalapak, mereka (pelapak) tidak perlu buka toko, mereka tidak
perlu memasarkan, itu semua kami bantu," tambah dia.
Intip strategi marketing Bukalapak.com
Jumat, 19 Februari 2016 11:37 WIB
......Bukalapak cenderung unik dibanding yang lain, kami kuat di komunitas di hampir semua kota besar, bahkan di kota-kota kecil komunitasnya sangat kuat......