Kualatungkal, Antarajambi.com - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjab Barat, dari tahun 2015 - 2017 cenderung melambat. Hanya naik 6 sampai 7 persen setiap tahunnya. Hal ini pun berakibat Kabupaten Tanjab Barat meraih peringkat dua dengan Jumlah Penduduk kategori termiskin se-Provinsi Jambi.
Hal ini dibeberkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tanjab Barat, Tanjab Barat, Edy Akson di Kualatungkal.
Dijelaskannya, pertumbuhan ekonomi di wilayah Tanjab Barat, setiap tahunnya mengalami peningatakan, Namun, naiknya pertumbuhan ekonomi tidak terlalu tinggi, hanya naik 6-7 persen setiap tahunnya.
Untuk pertumbuhan tahun 2015 - 2016, lanjut Aksin, memang tercatat meningkat, namun cenderung melambat.
Dijelaskan, lambatnya proses pertumbuhan ekonomi di wilayah Tanjab Barat, dikarenakan beberapa faktor, di antaranya faktor alam, seperti kabut asap, dan juga faktor turunnya Produksi Migas untuk wilayah ini.
Akson juga menerangkan, bahwa kenaikan produksi yang tak signifikan, dari sektor Pertanian, juga menjadi salah faktor penyebab melambatnya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tanjab Barat.
"Ada juga faktor lain, seperti adanya sanksi pinalti terhadap perusahaan yang nakal, yang membakar lahan sembarangan hingga mengakibatkan tidak produksinya perusahan selama satu tahun, jadi para pekerja banyak yang dirumahkan, otomatis masyarakat tidak ada penghasilan," kata Edy Akson.
Lebih jauh Akson menjelaskan, selain pertanian, dana bagi migas dan keberadaan perusahaan, sektor lain juga harus digenjot untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten pesisir tersebut.
"Sejauh ini angka kemiskinan di Tanjab Barat masih tergolong tinggi. Dan bahkan menduduki ranking dua se provinsi Jambi, setelah Kabupaten Tanjab Timur," pungkasnya.