Medan (ANTARA Jambi) - Kalangan muda harus mulai hati-hati karena menurut akar ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dr Dharma Lindarto SpPD, KEMD penyakit diabetes mellitus atau kencing manis tipe dua mulai banyak menyerang kaum usia muda.

"Orang yang terkena diabetes mellitus bukan hanya dari kalangan lanjut usia saja, tetapi juga banyak dari kalangan usia muda," katanya di Medan, Kamis.

Dharma yang didampingi Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Kota Medan Syarifuddin Ritonga, mengatakan, banyaknya penderita diabetes mellitus (DM) dari kalangan usia muda lebih disebabkan oleh faktor gaya hidup yang kurang sehat.

Perubahan gaya hidup menyangkut kecenderungan mengonsumsi makanan yang kurang serat ditambah dengan minuman yang banyak mengandung glukosa. Selain itu, kurangnya aktivitas yang membakar lemak atau kurang gerak.

Sejauh ini dikenal dua kelompok penderita diabetes, yakni mereka yang terkena sejak kecil atau remaja dan mereka yang terkena ketika sudah dewasa.

"Diabetes memang tidak bisa disembuhkan. Namun dengan perawatan yang baik, setiap penderita dapat menjalani kehidupannya secara normal," ujarnya.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, penderita DM sebaiknya menerapkan pola 3J, yakni jumlah kalori, jadwal makan dan jenis makanan.

Pengertian tepat jumlah kalori, yaitu jumlah makanan yang diberikan disesuaikan dengan status gizi penderita DM dan bukan berdasarkan tinggi rendahnya kadar gula darah. Jumlah kalori yang disarankan berkisar antara 1.100 hingga 2.900 KKal.

Tepat jadwal makan bagi pengidap DM dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang, sehingga jumlah kalori merata sepanjang hari.

Mengatur jadwal makan dengan porsi sedang bertujuan agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak.

Khusus mengenai jenis makanan, Dharma menyarankan kepada para penderita DM agar menghindari jenis makanan yang berpotensi mempercepat naiknya kadar gula darah.

Sementara itu Ketua Persadia Kota Medan Syafruddin Ritonga, mengatakan,  hingga kini masih banyak warga yang kurang memahami secara klinis tentang bagaimana mencegah diabetes mellitus.
(KR-JRD)

Pewarta:

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012