Muarasabak, Jambi (ANTARA Jambi) - Sebanyak 319 hektare kebun karet rakyat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, telah diremajakan sebagai upaya peningkatan produksi karet daerah itu.

"Sejak 2011 karet rakyat yang telah diremajakan (direvitalisasi) mencapai 319 hektare. Program ini juga akan terus ditingkatkan," ujar Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Zainal Arifin di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjabtim, Senin.

Sebagian besar umur karet di Provinsi Jambi sudah hampir mencapai angka maksimal yakni 40 tahun, termasuk perkebunan karet rakyat yang ada di Kabupaten Tanjabtim.

Untuk itu, sejak 2009 Pemprov Jambi bersama pemerintah pusat gencar melakukan program revitalisasi perkebunan karet rakyat untuk menjadi produktifitas karet di daerah, apalagi Provinsi Jambi terkenal sebagai salah satu produsen karet terbesar di Indonesia.

Zainal merincikan, luasan lahan perkebunan karet yang telah direvitalisasi itu meliputi perkebunan karet di Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Mendahara Ulu seluas 97 hektare, Kecamatan Berbak seluas 152,5 hektare dan di Kelurahan Parit Culum, Kecamatan Muarasabak Barat seluas 69,5 hektare.

Bahkan, di beberapa lokasi perkebunan, karet hasil revitalisasi sudah bisa mulai dipanen sekitar pertengahan 2012.

Program peremajaan karet di Tanjabtim termasuk yang terbaik di Provinsi Jambi setelah Kabupaten Batanghari.      Selain bertujuan mempertahankan produksi karet daerah dan nasional, program itu juga bertujuan membantu meningkatkan taraf ekonomi petani kurang mampu.

 "Untuk itu, dalam program revitalisasi ini, sengaja kami menggunakan bibit unggul yakni bibit karet label biru PB 260. Program revitalisasi karet di Tanjabtim ditargetkan selesai pada 2015 yakni mencapai 3.000 hektare lebih," katanya.
(T.KR-BS)
    

Pewarta:

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012