Sabak, Jambi (ANTARA) - Selama Ramadhan biasanya aktivitas warga justru bertambah, terutama ibu-ibu yang harus memasak di malam hari untuk persiapan sahur keluarga dimana kegiatan itu kerap berpotensi menimbulkan kebakaran karena kelalaian akibat ketiduran.
Beberapa kali kebakaran rumah penduduk selama ini terjadi di bulan puasa, apalagi sejumlah permukiman padat di beberapa wilayah Kabupaten Tanjabtim masih banyak yang berbahan kayu. Perumahan rapat berdempet terutama di kawasan pesisir. Perumahan seperti itu masih mendominasi wilayah Kecamatan Sadu, Nipah Panjang,Muara Sabak Timur, Kuala Jambi dan Mendahara.
Untuk mengantisipasi hal itu Bupati Tanjabtim Romi mengimbau agar camat dan kepala desa untuk siaga. Peralatan pemadam kebakaran di setiap kecamatan untuk dipastikan berfungsi baik. “Kita minta semua siaga, pastikan seluruh warga aman selama Ramadhan ini terkhusus wilayah rawan kebakaran, cek lagi kesiapan mesin Damkar,” kata Bupati Romi Hariyanto,Senin (11/3) di Muara Sabak.
Secara khusus Bupati Romi meminta agar setelah selesai shalat Tarawih semua panitia Masjid menyampaikan himbauan kepada jamaah untuk berhati-hati dalam kegiatan memasak di malam hari.
Ramadhan di Tanjung Jabung Timur selalu meriah. Pesantren kilat untuk anak - anak biasanya menjamur selama siang bulan Ramadan. Aktifitas pasar bedug juga ramai hampir di seluruh desa dan kelurahan.
Malam harinya masjid-masjid menggelar tadarus usai shalat tarawih. Sedang pemuda biasa nya melanjutkan dengan aktifitas arakan sahur. Arakan sahur ini beragam bentuk seperti di Simbur Naik Muara Sabak Timur bisanya kelompok-kelompok pemuda yang arakan sahur berkeliling kampung dengan mengenakan pakaian pengantin khas sejumlah etnis dan beda lagi di Nipah Panjang, biasanya kelompok pemuda berkeliling dengan beragam peralatan musik dan tabuhan gendang dari drum bekas dan sebagainya. Bahkan ada yang menggunakan sound system layaknya organ tunggal.
Pemkab Tanjabtim sendiri selama Ramadhan ini kembali menggelar safari Ramadhan berkeliling di 11 kecamatan dan selain untuk bersilaturahmi dengan warganya, biasanya Romi juga menggandeng Baznas untuk memberi santunan bagi kaum duafa dan yatim piatu.
Hal menarik lainnya yang menjadi kebiasaan Romi adalah mendatangi pasar-pasar beduk jelang safari Ramadhan dimulai. Ia memborong penganan yang tidak terjual untuk kemudian dibagi-bagikan ke masjid sekitar saat berbuka. Malamnya usai tarawih, Bupati Romi selalu berkeliling ke masjid untuk membagikan makanan kepada mereka yang tadarusan. Kebiasaan itu dilakoni bupati setiap Ramadhan.