Oleh Kelik Dewanto

Jakarta (ANTARA Jambi) - Widjajono Partowidagdo yang dilantik sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 19 Oktober 2011 itu telah berpulang.

Guru besar ITB yang lahir di Magelang, 16 September 1951 meninggal dunia saat tengah mendaki ke puncak Gunung Tambora berketinggian sekitar 2.800 meter di atas permukaan laut di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WITA.

Widjajono meninggal setelah mengalami sesak nafas di ketinggian sekitar 1.800 meter atau 1.000 meter lagi menuju puncak Tambora.

Ia diperkirakan meninggal saat tengah dalam perjalanan evakuasi ke pos pemantauan terbawah.

Semua orang terkejut dengan kepergiannya, karena meski sudah berumur 60 tahun dan telah menjabat wakil menteri, almarhum semasa hidup memang masih rutin mendaki gunung.

Sejak mahasiswa, Widjajono tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam ITB.

Widjajono berpulang seperti halnya Soe Hok Gie di Gunung Semeru, Jatim dan Norman Edwin di Gunung Aconcagua, Argentina.

Menteri ESDM Jero Wacik menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Widjajono.

Jero sering kali menyebutnya sebagai "duet maut" untuk menggambarkan kerja samanya dengan Widjajono yang saling mengisi.

Rektor ITB, Akhmaloka juga mengaku terkejut mendengar berita duka tersebut.

"Kami kehilangan putra terbaik dan seorang guru besar yang luar biasa," katanya dan ia mengenang, Widjajono merupakan pribadi yang sederhana.

"Paling berkesan di antara teman-temannya adalah beliau sangat sederhana," katanya.

Kesan sederhana juga disampaikan kakak ipar Widjajono, Dewanto Prasetyo.

"Mendiang merupakan sosok yang sederhana, murah senyum, dan mudah akrab," ujarnya di rumah duka, Jalan Ciragil, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu malam.

Dewanto juga mengenang adik iparnya tersebut sebagai seorang yang rajin berolahraga.

"Setiap hari, usai shalat subuh, beliau langsung berolahraga," katanya.

Widjajono menikahi Ninasapti Triaswati, adik Dewanto dan dikaruniai seorang anak perempuan, Kristal Amelia.

Ninasapti yang juga dikenal sebagai ekonom UI mengungkapkan, semasa hidupnya, Widjajono telah mendaki sekitar 40 gunung baik di dalam maupun luar negeri.

"Saya tidak pernah berhasil melarang beliau untuk tidak melakukan hobinya mendaki gunung. Mungkin memang jalannya sudah seperti ini," ujarnya ikhlas.

Setelah meraih gelar sarjana Teknik Perminyakan ITB pada 1975, Widjajono lalu melanjutkan pendidikan strata dua di University of Southern California (USC), AS.

Di universitas yang sama, berdasarkan situs resmi Dewan Energi Nasional (www.den.go.id), Widjajono meraih tiga gelar strata dua dan satu strata tiga sekaligus.

Gelar Msc pertamanya diraih pada bidang Petroleum Engineering pada 1980, selanjutnya MSc untuk Operations Research pada 1982, dan MA di jurusan Economics pada 1986.

Kemudian, gelar PhD bidang Engineering diraihnya di universitas yang sama pada 1987.

Widjajono merupakan Guru Besar dalam Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan Lapangan Migas pada Fakultas Ilmu Kebumian dan Tekmira, ITB sejak 2004 dan juga pengajar strata satu dan dua di ITB.

Ia juga menghasilkan sejumlah buku di antaranya Migas dan Energi di Indonesia, Permasalahan dan Analisis Kebijakan (2009), Mengenal Pembangunan dan Analisis Kebijakan (2004), dan Manajemen dan Ekonomi Minyak dan Gas Bumi (2002).

Sejak 2009, Widjajono merupakan Anggota Dewan Energi Nasional sebelum selanjutnya menjabat Wamen ESDM.

Jenazah almarhum Widjajono Partowidagdo direncanakan dimakamkan di San Diego Hill, Karawang, Jabar, pada Minggu (22/4) pukul 09.00 WIB. Selamat jalan Pak Widjajono.

(T.K007)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012