Jakarta (ANTARA Jambi) - Runtuhan pesawat angkut sipil Sukhoi Superjet-100, Kamis, berhasil ditemukan, setelah sebelumnya dikabarkan hilang sejak lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.

"Pada jam 08.30 WIB Tim SAR melihat tanda-tanda serpihan yang kami duga adalah lokasi jatuhnya pesawat," kata Kepala Basarnas  Marsekal Madya Daryatmo kepada pers di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis.

Menurut Daryatmo, pada pukul 07.15 WIB Tim SAR memberangkatkan helikopter Super Puma TNI AU menuju titik koordinat yang sebelumnya diduga telah terjadi kehilangan kontak dengan pesawat naas itu di Lereng Gunung Salak, Jawa Barat.

Setelah melakukan pencarian, sekitar pukul 08.30 WIB, tim SAR yang berada di helikopter Super Puma melihat tanda-tanda yang diduga kuat merupakan serpihan pesawat Sukhoi Siperjet-100 itu.

"Selanjutnya tim SAR yang menggunakan helikopter Super Puma kembali ke lokasi keberangkatan setelah mengetahui titik koordinat ditemukannya serpihan yang kita duga adalah pesawat Sukhoi," katanya.

Setelah menemukan titik koordinat jatuhnya pesawat, katanya, TIM SAR darat segera melakukan pertolongan melalui darat ke lokasi serpihan pesawat.

 "Untuk menuju ke lokasi jatuhnya pesawat dari posko terdekat setidaknya memakan waktu sekitar enam jam dengan perjalanan darat," kata Daryatmo.

Dari hasil pemantauan udara, katanya, terdapat banyak serpihan yang diduga pesawat Sukhoi dan secara fisik dari udara terlihat logo Sukhoi yang warnanya sesuai dengan dengan gambar yang ada.

Dia mengakui, kondisi menuju lokasi jatuhnya pesawat berkabut dan curam sehingga menyulitkan operasi penyelamatan.

"Tapi dalam kondisi apa pun Tim SAR akan tetap melakukan pertolongan semaksimal mungkin untuk menuju lokasi jatuhnya pesawat itu," katanya.

Menurut dia, kendala utama yang dihadapi Tim SAR untuk sampai ke lokasi adalah letak geografis serta cuaca yang berkabut.  (T.A025/)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012