Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Ahmad Mausul menyatakan produksi kedelai di daerah itu diperkirakan menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu penyebabnya adalah keterlambatan pasokan benih, sehingga benih yang disemai petani menjadi sedikit, ujar Ahmad di Muarasabak, ibukota Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).

Pada kurun waktu enam tahun terakhir, Tanjabtim menjadi salah satu daerah terbesar penghasil kedelai di Provinsi Jambi.

Produksi kedelai di daerah itu rata-rata mencapai 6.000 ton pertahun. Daerah di ujung timur Jambi itu juga menjadi salah satu penghasil jagung terbesar di daerah itu, selain Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tebo.

Ahmad mengatakan, akibat kurangnya pasokan benih kedelai tersebut, sekitar 100 hektare lebih lahan palawija kedelai terpaksa belum ditanami.

Pasokan benih kedelai untuk petani di Tanjabtim mencapai lebih dari 65 ton setiap tahun.

"Seharusnya benih itu sudah bisa disemai dan ditanam sejak April lalu," ujarnya lagi.

Berdasarkan data yang ada, baru ada tiga kecamatan di Tanjabtim yang telah menerima pasokan benih, yakni petani di Kecamatan Berbak, Rantau Rasau dan Dendang dengan total 21 ton.

Sementara, sisanya sebanyak 44 ton, baru disalurkan pada bulan selanjutnya.

"Terkait keterlambatan pasokan benih ini, kami sebelumnya juga telah melayangkan surat keluhan ke pusat. Pemerintah pusat juga telah memberikan teguran untuk pihak penyalur," katanya.

Karena itu, jangan salahkan petani atau pihak dinas atas berkurangnya produksi kedelai, sebab penyediaan benih ini merupakan bantuan dari pusat melalui APBN, tambah Ahmad.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012