Jakarta (ANTARA Jambi) - Wisata olahraga atau "sport tourism" berdampak positif terhadap pariwisata Indonesia karena membuka peluang investasi melalui kerja sama antara pemerintah, perusahaan swasta serta masyarakat di daerah-daerah potensi wisata tersebut.

"Mengangkat nama bangsa Indonesia juga merupakan salah satu dampak dari pengembangan sport tourism yang ada di Indonesia dalam kancah internasional," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam Seminar Nasional Sport Tourism di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Jumat, yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-75 Perum LKBN ANTARA.

Untuk itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota sehingga juga menimbulkan peluang kerja sama antara pemerintah, perusahaan swasta, dan masyarakat.

Irwan menambahkan, Sumatera Barat telah mengembangkan wisata olahraga melalui Tour de Singkarak sejak 2009 dan akan berlangsung kembali pada Juni 2013.

Kegiatan itu telah meningkatkan ekonomi pariwisata di Sumbar dengan meningkatnya jumlah hotel dan kegiatan yang terkait dengan perekonomian laiinnya.

Beberapa kegiatan "sport tourism" yang mewakili daerah-daerah yang ada di Sumbar, yakni Pacu Kudo, Pacu Itik, Berburu Babi, dan Perahu Naga yang merupakan akulturasi budaya pada daerah tersebut.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar menegaskan, Tour de Singkarak menjadi peringkat kelima tempat berpenonton terbanyak karena menggali daya tarik alam yang berpotensi olahraga serta menggabungkan olahraga dan pariwisata tersebut.

 "Indonesia juga berpotensi dalam olahraga di udara seperti paralayang dan layang-layang," kata Sapta Nirwandar.

Ia berharap agar semua tujuan menjadi tempat kunjungan dan rekreasi kelas dunia yang harus digali dan dipublikasi sedemikian rupa melalui program pariwisata berbasis acara.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012