Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Ivan Wirata mengatakan pembangunan jembatan gantung di kawasan Tanggo Rajo (Ancol) Kota Jambi terganggu oleh naiknya debit air Sungai Batanghari sejak beberapa pekan terkahir.
"Pengerjaannya sekarang sudah masuk tahap pemancangan tiang, namun proyek bernilai Rp86 miliar itu terganggu air sungai yang naik cukup tinggi," katanya di Jambi, Kamis.
Meski cuaca tidak menentu, dan sungai sering banjir, pihaknya terus berupaya agar penyerapan anggaran proyek itu sesuai target yang telah ditentukan hingga akhir tahun.
"Pemancangan tiang saat ini sudah ke bagian tengah sungai. Kami terus berupaya agar penyerapan anggaran proyek ini sesuai target hingga akhir tahun ini," ujarnya.
Proyek pembangunan jembatan gantung ini dikerjakan oleh PT Pengembangan Perumahan (PP) dan didesain menyatu dengan menara jam "Gentala Arasy".
Menara jam itu sendiri telah dikerjakan sejak 2012 dengan biaya Rp15 miliar, dan hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian. Pihaknya telah mengalokasikan dana tambahan pekerjaan jam tersebut sekitar Rp10 miliar.
Dana itu diperuntukkan interior menara seperti taman, teater di dalam ruangan di bangunan jam itu, serta interior lainnya.
"Ada juga pembangunan pelabuhan di sekitar kawasan itu. Total paket yang akan dikerjakan untuk penyelesaian proyek itu di Dinas PU sekitar Rp10 miliar," katanya.
Proyek jembatan gantung senilai Rp86 miliar itu dikerjakan dengan sistem tahun jamak (multiyears) selama dua tahun. Proyek ini dimulai akhir 2012 dalam APBD Perubahan.
Kucuran dana awal untuk pembangunan jembatan sebesar Rp20 miliar, selanjutnya pada 2013 dialokasikan Rp66 miliar. Sementara untuk pembangunan jam Gentala Arasy telah dialokasikan dana senilai Rp15 miliar yang bersumber dari APBD 2012.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013