Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto meminta seluruh kepala Dinas Pendidikan di Indonesia memanfaatkan peluang bonus demografi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Saat menghadiri Rakornas Pembangunan Daerah 2024 di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu, Bima menyatakan optimistis tahun 2045 Indonesia akan masuk salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
"Satu dari lima negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045 bukan omong kosong dan angan-angan, ada angka-angkanya, ada data-datanya," kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Guna memanfaatkan bonus demografi, diperlukan peran banyak pihak, termasuk tenaga pendidik dan masyarakat. Bahkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa langkah, salah satunya dengan memberikan program Makan Bergizi Gratis bagi anak-anak.
"Dan tidak mungkin ini terjadi, terwujud, dan sukses tanpa kolaborasi bapak ibu sekalian. Nah karena itu mengingat targetnya dahsyat, programnya besar, melibatkan banyak sekali orang maka wajib untuk dilakukan uji coba," ujarnya.
Dalam proses uji coba ini, Bima menerangkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah memberikan arahan yang tegas bagi seluruh jajaran pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.
Ia mengatakan untuk mencapai target yang ditentukan, nantinya akan ada sekitar 30 ribu satuan pelayanan Makan Bergizi Gratis di seluruh Indonesia.
"Itulah nanti yang akan menjadi sentra-sentra distribusi makan bergizi ini untuk menjangkau target-target yang ditentukan," jelas Bima.
Namun demikian, program ini tidak dapat berdiri sendiri karena ada beberapa pihak yang harus dilibatkan, seperti ahli gizi dan komunitas-komunitas yang siap memasok berbagai bahan makanan.
"Harus juga disiapkan tempatnya, harus juga dipikirkan sistem pendanaannya," tegasnya.
Mengingat jumlah target program ini sangat banyak, Bima mengingatkan tenaga pendidik untuk mampu bekerja sama dan mendorong satuan pelayanan program ini dapat bekerja secara maksimal dan efektif mencapai target.
"Pada saatnya nanti satuan pelayanan ini akan didorong oleh pemerintah kota (dan) kabupaten untuk beroperasi secara maksimal dan efektif mencapai target," ujarnya.
Di lain sisi, sebelum memasuki momen pergantian tahun, Wamendagri mengajak semua pihak, terutama tenaga pendidik, untuk melakukan evaluasi bersama terkait menu dan takaran gizi pada program Makan Bergizi Gratis.
"Sebelum nanti beroperasi dalam bentuk satuan pelayanan pada awal tahun depan, bapak ibu, yang pertama tadi kita melihat ada menu daging, sayur ya, kemudian buah begitu ya," katanya.