Jambi (ANTARA Jambi) - Perusahaan di Batanghari, Jambi, dinilai tidak terbuka dalam prgram kepedulian/tangung jawab sosial (CSR) di daerah itu sehingga pelaksanaannya sering tumpang tindih dengan program yang sama yang dilaksanakan pemerintah setempat.

Anggota DPRD Batanghari Jasasila ketika ditanya, Sabtu, minta agar program CSR di daerah itu dikoordinasikan dengan baik sehingga pelaksanaannya tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.

"Cukup banyak perusahaan yang beroperasi di Batanghari, tapi mereka tak pernah terbuka dalam program CSR, bahkan diduga ada perusahaan yang tidak mempunyai program CSR," katanya.

Jasasila mengatakan, dalam dengar pendapat yang dilaksanakan Komisi II DPRD Batanghari dengan dinas-dinas, terkait koordinasi masalah CSR, disepakati bahwa dana CSR ini pelaksanaanya harus tepat sasaran.

Ia berharap agar Pemkab Batanghari dapat bekerja sama dengan pihak perusahaan yang memiliki program CSR serta masyarakat.

"Pemerintah daerah harus bekerja sama dengan perusahaan agar dana CSR tepat sasaran sesuai yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.

Ia mengakui selama ini program CSR di Batanghari sering tumpang tindih antara penyaluran dana CSR dengan dana APBD. Contohnya, seperti pembangunan mesjid, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.

Pembangunan fasilitas umum itu sebagian besar sudah dianggarkan di APBD, karena itu dengan adanya kerja sama antara pemerintah daerah dengan perusahaan diharapkan tumpang tindih itu tidak terjadi lagi.

Jasasila menjelaskan, program CSR di Batanghari tidak pernah terbuka, karena masyarakat banyak yang tidak mengetahuinya.

Dana CSR ini sangat berguna bagi masyarakat, karena apabila pembangunan di desa terjadi permasalahan keuangan, dana CSR setidaknya bisa membantu permasalahan tersebut, tambahnya.(Ant)

Pewarta: Heriyanto

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013