Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, mengupayakan pasokan bawang di daerah itu tetap lancar di saat terjadi lonjakan harga bawang yang hampir merata di tiap daerah di Indonesia.
"Di Tanjabtim, harga bawang merah maupun putih melonjak hingga 100 persen dari harga biasanya," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tanjabtim Ibnu Hayat di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjabtim, Sabtu.
Ia menyebutkan, harga bawang sebelumnya pada kisaran Rp20 ribu hingga Rp25 ribu perkilogram. Namun hingga pantauan terakhir pekan ini harga bawang sudah melonjak menjadi Rp50 ribu perkilogram.
"Kenaikan harga bawang ini terjadi secara nasional, kami dari pemerintah kabupaten tidak bisa berbuat banyak. Upaya yang bisa dilakukan adalah menjaga agar pasokan bawang bagi masyarakat di Tanjabtim tetap lancar," katanya.
Meski demikian, kenaikan harga bawang terpantau belum berpengaruh pada harga makanan. "Harga makanan di warung atau rumah makan masih normal," katanya.
Wati (36), salah seorang warga Muarasabak mengaku khawatir jika harga bawang terus melonjak.
Menurut dia, kondisi harga bawang di pasaran sangat cepat berubah. Dalam hitungan beberapa hari saja, bawang satu kilogram yang harganya Rp20 ribu tiba tiba sudah mencapai Rp50 ribu lebih.
"Tentu khawatir kalau harga bawang mahal terus. Mudah mudahan tidak lama terjadi," katanya.
Untuk menyiasati kebutuhan dapur akan bawang, Wati mengaku mengurangi jumlah bawang yang dibelinya. Dari biasanya setengah kilo, kini dia membeli hanya seperempat kilo.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013