Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menginstruksikan instansi pemegang mobil dinas kantor pemerintah provinsinya menaati kewajiban membayar pajak kendaraan.

"Saya sudah mengintruksikan masing-masing dinas untuk membayar pajak. Pembayarannya kan dengan dana APBD, bukan dengan uang pribadi. Jika sudah dibayar akan menambah pemasukan bagi daerah," katanya seusai memimpin raoat terbatas bidang kesejahteraan rakyar bersama 15 kepala dinas, Rabu.

Menanggapi Kepala Dinas Pendapatan Daerah Amir Syakib bahwa masih ada beberapa mobil dinas yang pajaknya belum dibayarkan, Gubernur berjanji akan mememriksa supaya menajdi perhatian masing-masing penanggung jawab.

Dalam rapat terbatas itu juga dibahas sorotan mengenai penurunan prestasi SMA Titian Teras yang merupakan binaan pemerintah daerah.

Hasan Basri Agus mengaku telah memanggil Kepala Sekolah Titian Teras, namun berdasarkan keterangan Kepala Dinas Pendidikan malahan sebanyak 200 siswa lulusan sekolah itu diterima di perguruan tinggi ternama.

"Ini menunjukkan prestasinya cukup baik," katanya.

Ia mengharapkan di Jambi akan muncul sekolah-sekolah unggulan seperti MAN Cendikia, yang sudah dianggap sebagai milik nasional karena banyak anak dari provinsi lain yang masuk di sekolah tersebut.

"Saya tidak mau SMA Titian Teras hanya tinggal kenangan, harus ada upaya untuk meningkatkan kualitas sekolah agar prestasinya semakin baik," katanya.

Di bidang kesehatan, Gubernur menerima keluhan dari Dirut Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi Hernayawati yang menyatakan rumah sakit itu masih kekurangan gedung untuk rehabilitasi pasien.

Biaya pembangunan gedung yang sangat dibutuhkan itu diperkirakan mencapai Rp800 juta.

Menanggapi hal itu, gubernur menyatakan akan memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan, baik BUMN maupun swasta yang ada di Jambi.

"Kita akan coba bicarakan dengan Forum BUMN untuk membantu pembangunan gedung rehabilitasi itu," katanya.

Gubernur juga menekankan pentingnya upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak di Provinsi Jambi.

Ia mengusulkan selain menambah jumlah tenaga medis di daerah perdesaan, Dinas Kesehatan juga menyosialisasikan program kesehatan seperti imunisasi dini sampai ke masyarakat kecil, bekerja sama dengan organisasi lain seperti PKK.

"Bila perlu kita melakukan terobosan, seperti memberikan kartu bagi setiap bayi baru lahir, yang dapat digunakan untuk menukar dengan susu, bila perlu kita masukan dalam program Samisake, sehingga setiap bulannya si anak memang mendapatkan jatah susu," katanya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013