Jambi (ANTARA Jambi) - Pabrik pakan ikan baru milik Provinsi Jambi
di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, diyakini mampu meproduksi pakan ikan sebanyak lima ton perhari.
"Dalam satu jam, mesin pengelola bisa menghasilkan 500 kg pakan
ikan, jika dalam satu hari mesin itu bekerja selama 10 jam, artinya
hasil produksi pabrik bisa mencapai lima ton/hari," kata Gubernur Jambi,
Hasan Basri Agus, Minggu.
Ia menargetkan hasil produksi pabrik pakan ikan baru ini
bisa memenuhi kebutuhan dua sentra pembudidaya ikan, sebab petani
selalu bermasalah dengan tingginya harga pakan.
"Nanti minimal target kita bisa memenuhi kebutuhan pakan untuk
petani ikan di Desa Tangkit dan Kecamatan Kumpeh Ulu, kita targetkan
untuk dua daerah itu dulu," ungkapnya.
Terkait ketersediaan bahan baku, pabrik, Gubernur mengatakan itu bisa terpenuhi, sebab rata-rata bahan baku
yang diperlukan untuk produksi pakan ikan sudah tersedia di Provinsi
Jambi.
"Bahan bakunya pertama bungkil kelapa, itu banyak di Kabupaten
Tanjab Barat dan Tanjab Timur. Yang kedua dedak, itu tersedia di Tungkal
Ulu. Kemudian ikan asin, tentu banyak. Ada lagi tapioka, untuk bahan
baku ini dipesan langsung dari Provinsi Lampung, kalau kita
hitung-hitung cukup dan terpenuhi. Selain itu ada lagi kedelai dan
jagung, yang jelas semua tersedia dan diperhitungkan bahan baku tidak
putus," katanya.
Dengan mulai produksinya pabrik pakan ikan ini, petani pembudidaya
ikan diharapkan tidak lagi terbebani dengan tingginya harga pakan,
pasalnya hasil produksi pabrik pakan ikan Tangkit dijual dengan harga
yang lumayan murah.
"Berdasarkan hitung-hitungan kita, hasil produksi bisa dijual
seharga Rp4.700/kg, kalau harga di pasaran perkilogramnya
Rp6.000-Rp7.000. Apalagi nanti kita rencanakan pengelolaannya oleh
Asosiasi Pembudidaya Patin Jambi (AP2J)," katanya.
"Adanya pabrik pakan ikan baru ini untuk menjawab permasalahan yang
selama ini terkait masalah harga pakan ikan, sehingga kadang-kdang
nilai tukar petani kita sangat rendah, apalagi dengan kenaikan BBM
kemarin, tentu terjadi penurunan, mudah-mudah sekarang bisa stabil
kembali," ujarnya.
Gubernur menambahkan, Pembangunan pabrik ikan baru menghabiskan
anggaran sebesar Rp2,6 miliar, jumlah itu mulai dari pembangunan gedung
sampai alat-alat pengelolaan bahan baku menjadi pakan ikan, sementara
lahan pembangunan pabrik merupakan hibah dari kepala desa.
"Modal seluruhnya sekitar Rp2,6 miliar, tanahnya hibah dari desa.
Kalau memang nanti lancar dan bagus direncanakan tahun depan kita bangun
lagi di lokasi dimana masyarakat membutuhkan," tambahnya.
Sementara itu, salah satu pembudidaya ikan lele asal Muara Kumpeh,
Amat, mengaku senang dengan hadirnya pabrik pakan ikan baru itu, apalagi
pakan ikan itu dijual lebih murah.
"Kalau memang harga jual sebesar itu, kita senang, mungkin kita
tidak lagi mengambil pakan ikan di pasaran. Kita nanti langsung saja
beli di pabriknya, yang penting stok pakan selalu ada," kata
Amat.(Ant)
Pabrik pakan ikan Jambi berkapasitas lima ton perhari
Minggu, 1 Februari 2015 22:01 WIB
......Modal seluruhnya sekitar Rp2,6 miliar, tanahnya hibah dari desa. Kalau nanti lancar dan bagus direncanakan tahun depan kita bangun lagi di lokasi dimana masyarakat membutuhkan," tambahnya......