Jambi (ANTARA Jambi) - Sebanyak 50 siswa berbakat sastra dan penulisan dari SMA/SMK sederajat di Kabupaten Sarolangun, Jambi sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan penulisan sastra dalam program Bengkel Sastra Kantor Bahasa Provinsi Jambi.

Ke-50 siswa pilihan perwakilan sekolah-sekolah di Sarolangun dengan penuh semangat mengikuti rangkaian kegiatan Bengkel Sastra yang merupakan program tetap tahunan Pusat Bahasa melalui kantor dan balai bahasa di daerah-daerah, kata Ktua Panitia, Syaiful di Jambi, Selasa.

Tahun ini penyelenggaraan Bengkul Sastera di Jambi digelar di Kabupaten Sarolangun dan Tanjung Jabung Timur.

Ia mengatakan, dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari tersebut para siswa mendapatkan pelatihan tentang teori dan teknik penulisan, pengetahuan wawasan proses kreatif pengarang serta praktek berkarya yang masing-masing dipandu dan dibimbing oleh para penulis dan sastrawan profesional yang dihadirkan sebagai instruktur.

Di Sarolangun, dalam kegiatan ini menghadirkan para instruktur dari kalangan profesional dan akademisi seperti sastrawan dari Sumsel Purhendi, seniman bertopeng Jambi Yupnical Saketi serta dari akademisi adalah dosen Universitas Batanghari yang juga penulis dan kritikus sastra Jambi M Ikhsan.

Para siswa Sarolangun tersebut, kata Syaiful, terbukti memiliki bakat dan minat yang besar dalam penulisan karya sastra khususnya Cerpen yang ditetapkan menjadi medan pelatihan yang digelar, yang di akhir kegiatan para siswa tersebut 80 persennya dinilai berhasil membuat karya yang berkualitas.

Hal ini diakui penulis dan kritikus sastra Jambi M Ikhsan yang menilai kemampuan menulis siswa semakin terasah dan teruji setelah mendapatkan materi dari para instruktur.

"Kita bisa lihat, dari karya kedua mereka, misi Kantor Bahasa Jambi untuk menggali dan mengangkat khasanah budaya Jambi melalui karya sastra khususnya Cerpen berhasil diserap dan diejawantahkan para siswa calon penulis muda Jambi tersebut ke dalam bentuk karya," katanya.

Hal tersebut sejatinya didukung pula oleh potensi alam, sosial dan budaya masyarakat Sarolangun yang kaya namun belum terangkat sehingga menjadi wahana pengolahan ide dan gagasan siswa yang telah terbuka setelah mendapat stimulus dan motivasi penyadaran diri oleh para instruktur.

"Banyak khasanah budaya, sosial dan masyarakat di Sarolangun, meskipun selama ini daerah tersebut tidak dikenal sebagai daerah pariwisata atau daerah pelestarian budaya," ujarnya.

Namun kondisi sosial yang penuh dinamika terjadi di sekitar siswa merupakan tambang emas yang selanjutnya menjadi garapan siswa dalam mencari dan mengembangkan gagasan, mengolah dan menyajikan karyanya secara berkualitas.

Ia yakin jika pembinaan berkelanjutan terus diberikan kepada para siswa potensial dan berbakat tersebut maka cita-cita Sarolangun ingin melahirkan sastrawan besar seperti halnya Andrea Hairata dari Bangka Belitung dengan novel Laskar Pelangi-nya, bisa terwujud, karena Sarolangun juga merupakan daerah pertambangan dan industri perkebunan yang berada di pusat jalan lintas Sumatera.(Ant)

Pewarta: Yupnical

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013