Jambi (ANTARA Jambi) - Selama Januari hingga November 2013 di Batanghari ditemukan sebanyak 25 kasus penyakit demam berdarah Dongue (DBD).
Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibanding kasus serupa pada tahun 2012 yang mencapai 110 kasus, kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Batanghari Hermina ketika dikonfirmasi, Sabtu.
"Tahun ini hingga November ditemukan 25 penderita DBD. Kita terus menekan timbulnya penyakit DBD di Batanghari," katanya.
Ia mengatakan, turunnya kasus DBD ini juga dikerenakan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan agar lebih bersih.
Selain itu masyarakat juga melakukan kegiatan 3M (menguras, menutup dan menanam) barang bekas yang bisa menampung air.
Penyakit DBD muncul akibat dari gigitan nyamuk Aides Agepty, dan nyamuk itu membawa virus. Selain itu nyamuk ini bisa berkembang dengan pesat dimana ada air atau sampah yang bisa menampung air.
Kegiatan 3M ini paling baik dilakukan satu minggu sekali sehingga jentik nyamuk tidak bisa berkembang, apalagi jentik nyamuk penyebab DBD ini bisa berkembang dengan pesat di air yang tergenang seperti selokan atau sampah yang menampung air.
Menurut Hermina, penyakit DBD umumnya dialami oleh anak-anak dan orang dewasa, karena itu perilaku hidup yang kurang bersih bisa juga menyebabkan DBD karena setiap tempat yang kotor maka nyamuk akan lebih banyak.
Sejauh ini, selain masyarkat sudah mengerti akan kebersihan dan melaksanakan 3M, para petugas kesehatan di lapangan juga berperan secara aktif dan melaksanakan "Jumat Bersih".
Ia mengakui pasien DBD selama 2013 tidak ada yang meninggal karena bisa ditangani ditanggani dan diobati dengan cepat oleh petugas kesehatan di rumah sakit.
Ketika ditanya, Hermina mengatakan pasien DBD ini tersebar di semua wilayah Batanghari, selain itu ada yang pasien berobat di rumah sakit dan di Puskesmas-Puskesmas setempat.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013