Jambi (ANTARA Jambi) - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, meluncurkan  buku bahan ajar Orang Rimba dan Kebudayaannya di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Senin.

Koordinator Bukit Dua Belas KKI Warsi, Ade Chandra, mengatakan buku yang direncanakan sebagai bahan ajar bagi para siswa kelas 5 Sekolah Dasar ini ditulis oleh tim yang terdiri dari Orang Rimba di Bukit Dua Belas, Jambi.

"Kedua belas Orang Rimba itu diantaranya adalah Basemen, Njalo, Sepintak, Beteguh, Beteduh, dan Merosul," katanya.

Buku setebal 49 halaman yang terdiri dari 11 BAB berisi tentang segala sesuatu tentang Orang Rimba, seperti asal usul, ruang hidup Orang Rimba, Taman Nasional Bukit Dua Belas, rumah, kerajinan tangan, pantangan, obat-obatan dan nama-nama penyakit, serta bahasa rimba dan tradisi Melangun yang sampai saat ini masih dilakukan oleh sebagai orang rimba.

Dalam Bab Asal usul diceritakan asal mula Orang Rimba berasal dari seorang anak muda yang merantau dari Minangkabau dan bertemu dengan Putri Kelumpang.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Eny Suhartaty, mengatakan, pihaknya menyambut baik penerbitan buku ajar tersebut.

"Buku ini sangat penting sebagai bahan pengetahuan masyarakat umum tentang Orang Rimba," katanya.

Namun, untuk menjadikannya buku bacaan wajib di sekolah-sekolah di Provinsi Jambi, pihaknya masih akan membahas secara mendalam materi dan hal-hal lainnya dengan tim penilai di internal mereka.

"Kita akan bahas terlebih dahulu sebelum memutuskan buku tersebut bisa atau tidak jadi buku bahan ajar di sekolah." katanya.

Menurut Eny, jika terakomodir, buku itu dapat saja menjadi bahan muatan lokal, Ilmu Pendidikan Sosial atau sebagainya.

"Atau dapat saja sebagai bacaan anak-anak sekolah seperti buku pelajaran tentang lalu lintas, atau bacaan-bacaan yang akan menambah wawasan siswa," ujarnya.

Direktur KKI Warsi, Rahmad Hidayat dalam pengantar buku itu mengatakan, buku tersebut diharapkan menjdi jembatan budaya antara anak-anak umum dan Orang Rimba.

Terpisah, Kepala Seksi Bina Suku Anak Dalam, Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun, Lasdi, menyatakan bahwa buku ini memang penting dibaca oleh anak-anak sekolah, khususnya yang ada di kota.

"Ini penting sekali bagi siswa-siswa yang berada di kota, agar dapat lebih memahami apa dan bagaimana Orang Rimba tersebut," ujarnya.

Sebab selama ini, katanya, masyarakat yang tinggal di perkotaan banyak mendapat informasi yang salah tentang suku ini.

"Orang kota banyak yang salah paham tentang pamaknaan Suku Kubu, sebutan lain Orang Rimba atau Suku Anak Dalam dan berbagai sisi kehiudpannya. Jadi buku ini memang perlu dibaca oleh anak-anak sekolah, khususnya yang tinggal di kota," pungkasnya. (Ant)    

Pewarta: Nurul Fahmy

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013