London (ANTARA Jambi) - Gubernur Veliko Tarnovo, Bulgaria, Georgi Rachev mengharapkan Bahasa Indonesia dapat diajarkan di Universitas Veliko Tarnovo, sebagaimana bahasa Jepang, China, dan Korea yang telah menjadi kurikulum di universitas tersebut.

Hal itu disampaikan Georgi Rachev saat melakukan pertemuan dengan Dubes RI untuk Bulgaria, Bunyan Saptomo, demikian Sekretaris II Pensosbud KBRI Sofia, Dina Martina kepada ANTARA London, Selasa.   

Menurut Dina, Rachev menilai Bahasa Indonesia penting untuk dipelajari bagi pemuda Bulgaria karena Indonesia dipandang sebagai negara besar yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan diharapkan masyarakat Bulgaria dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan masyarakat Indonesia.

Pemerintah kedua negara perlu mengupayakan terjalinnya hubungan yang lebih erat di bidang perdagangan dan investasi. Rachev juga menawarkan investasi di bidang industri gula dan tekstil dengan bahan baku impor benang dari Indonesia.

Sementara itu Dubes Saptomo menyampaikan Universitas Sofia telah mempunyai kelas Bahasa Indonesia dengan siswa yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Pada saat ini KBRI Sofia sedang dalam proses mendirikan Indonesian Corner di universitas tersebut, yang akan dilengkapi dengan buku-buku mengenai Indonesia, untuk  dijadikan referensi bagi mahasiswa Universita Sofia.

Sementara itu, dalam pertemuan lainnya dengan Wali Kota Veliko Tarnovo Daniel Panov, dibahas juga usul seorang pengusaha Veliko Tarnovo untuk mendirikan Pusat Informasi dan bisnis Indonesia/ASEAN.

Di Pusat tersebut nantinya disediakan mengenai informasi kebudayaan, pariwisata, dan produk Indonesia untuk keperluan masyarakat Veliko Tarnovo yang membutuhkannya.

Panov mengindikasikan bahwa Pemkot Veliko siap menyediakan dua ruangan yang dapat dimanfaatkan sebagai Pusat Informasi Indonesia/ASEAN dimaksud.

Setelah proyek Indonesian Corner di Universitas Sofia terselesaikan, KBRI akan memusatkan perhatian pada kerja sama pendirian Indonesian Corner atau Pusat Informasi dan Bisnis Indonesia/ASEAN di Veliko Turnovo.

Pada tahap awal, KBRI akan minta instansi terkait di Indonesia untuk membantu penyediaan buku-buku, katalog dan sampel produk Indonesia serta seorang pengajar Bahasa Indonesia di kota yang pernah menjadi ibukota Bulgaria pertama ini.(Ant)

Pewarta: Zeynita Gibbons

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013