Jakarta (ANTARA Jambi) - Ketua Setara Institute Hendardi menilai tudingan politisi Gerindra Fadli Zon bahwa isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang disuarakan "Koalisi Melawan Lupa" ditunggangi partai tertentu, hanya merupakan upaya memuluskan pencapresan Prabowo Subianto.

"Apa yang kami suarakan (isu pelanggaran HAM) bukan pekerjaan musiman, apalagi sebagai pesanan lawan politik seperti yang dituduhkan salah satu politisi (Fadli Zon). Saya sudah bicara ini sejak mulai menjadi aktivis, Fadli Zon itu hanya menjaga majikannya (Prabowo) agar mulus menjadi capres," kata Hendardi dalam diskusi Melawan Lupa Tragedi Berdasar Trisakti di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh Koalisi Melawan Lupa murni merupakan upaya menuntut penyelesaian secara tuntas kasus-kasus HAM.

"Saya mengingatkan bahwa satu terobosan untuk menghentikan impunitas (pemutihan kasus) adalah pemilihan momentum. Dan di berbagai negara momentum itu adalah momentum politik, sehingga memang pemilu harus menjadi peradilan politik untuk menyeleksi orang-orang yang melakukan pelanggaran masa lalu," kata dia.

Hendardi menekankan penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM, baik kasus Trisakti maupun penculikan aktivis harus menjadi bagian tidak terpisahkan dalam agenda politik.

"Di saat semua orang sibuk dengan parpol, merebut kursi parlemen, kita semua harus terus menjadi suara yang tidak pernah lelah untuk menuntut keadilan kasus pelanggaran HAM," ujar dia.

Isu pelanggaran HAM memang gencar disuarakan Koalisi Melawan Lupa belakangan ini. Koalisi Melawan Lupa dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap capres yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM masa lalu, yakni capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Fadli Zon isu pelanggaran HAM itu disuarakan kembali saat pilpres untuk menjegal majunya Prabowo sebagai capres. Fadli Zon menuding isu itu disuarakan karena "dipesan" partai tertentu.  (Ant)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014