Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Bagian Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Batanghari Bambang HW mengatakan, tunggakan rekening air objek wisata "Waterboom" milik Pemkab Batanghari mencapai Rp100 juta.

"Tunggakan ini sudah hampir setahun tidak pernah dibayar. Sejak Waterboom berlangganan air hingga sekarang belum serupiahpun membayar," katanya ketika dikonfirmasi, Kamis.

Ia mengatakan, dengan adanya tunggakan tersebut membuat administrasi pendapatan keuangan PDAM tidak mencapai target. PDAM sangat membutuhkan kesadaran para pelanggan, seperti tunggakan yang ada di Pemkab Batanghari.

"Saya berharap adanya kesadaran pihak terkait untuk segera melunasi tunggakan air terhadap PDAM Tirta Batanghari," ujar Bambang.

Sebelum lebaran, semua pelanggan umum dan Waterboom bisa melunasinya dan PDAM akan mengirim surat kepada pelanggan air untuk segera melunasi tagihan air.

Menanggapi hal ini, Udin, tokoh masyarakat Batanghari mengatakan, waterboom yang menjadi salah satu objek wisata bagi warga Batanghari bahkan luar daerah belum berfungsi dengan baik.

Ia mengatakan, pihak terkait terutama Pemkab Batanghrai harus bertanggung jawab atas terjadinya tunggakan pembayaran air oleh Waterboom ini.

"Selama ini keberadaan Waterboom tidak ada bermanfaat bagi masyarakat, apalagi untuk mengejar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batanghari," ujarnya.

Sementara itu, seorang pegawai di Bagian Aset Setda Batanghari mengatakan tunggakan tersebut merupakan tanggungjawab Bagian Aset, dan mengaku heran dengan adanya tunggakan itu, sebab selama ini pendapatan Waterboom mencapai Rp300 juta.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Bagian Aset Setda Batanghari, Deni belum bisa dikonfirmasi. menurut stafnya, Kabag Aset sedang ke Jakarta.

Ketika dihubungi via ponselnya, Deni tidak menjawab dan hanya mengirim SMS "lagi rapat".(Ant)

Pewarta: Heriyanto

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014