Jambi (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jambi memastikan pelaksanaan Operasi Pekat II Siginjai yang dilaksanakan personel beberapa waktu lalu sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) setelah video perdebatan anggota polisi dan manajemen hotel viral beredar di media sosial.
Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jambi Komisaris Polisi M. Amin Nasution di Jambi, Selasa, membenarkan video viral di media sosial itu terjadi saat kegiatan Operasi Pekat II Siginjai 2024.
Dari video yang beredar, tampak terjadi perdebatan antara personel kepolisian dan manajemen hotel.
"Dalam operasi pekat tersebut, benar tim sedang melaksanakan kegiatan razia perjudian, miras, narkoba, senjata tajam, tempat hiburan malam, karaoke, prostitusi, pungli di Kota Jambi, tepatnya di sebuah hotel di Kecamatan Pasar, Kota Jambi," kata dia.
Amin menjelaskan saat razia tersebut, polisi mendapatkan penolakan dari pihak hotel. Penolakan terjadi ketika manajemen hotel merasa keberatan untuk dilakukan razia di dalam hotel tersebut.
"Pihak kepolisian telah menunggu selama satu jam, namun tidak ada penjelasan yang akurat dari pihak hotel melarang kepolisian melakukan razia. Padahal telah dilampirkan izin-izin dari kepolisian untuk bisa razia, tetap tidak diperbolehkan sehingga terjadilah perdebatan antarkedua belah pihak," kata Amin dalam keterangan resminya.
Setelah lama berdebat, akhirnya pihak kepolisian diberikan izin masuk dan berhasil mengamankan satu pasangan yang bukan suami istri di salah satu kamar, yang menjadi sasaran razia penyakit masyarakat (pekat).
Saat ini potongan video perdebatan kedua belah pihak tersebut viral dan mengundang perdebatan juga di masyarakat sehingga Bidang Propam Polda Jambi sudah memanggil personel yang terlibat dalam operasi tersebut untuk diperiksa dan diminta keterangannya.
Apabila dari hasil pemeriksaan tersebut ada pelanggaran SOP maka akan dilakukan sidang disiplin atau kode etik.