Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Promosi Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat hingga saat ini belum menemukan makanan dan minuman kedaluarsa di pasar-pasar di daerah itu.

"Kita hampir setiap hari melakukan pengawasan dan memantau di sejumlah swalayan," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Promosi Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Kosasih ketika dikonfirmasi, Minggu.

Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan ekstra ketat namun belum menemui barang yang dicurigai Kedaluarsa, baik makanan maupun minuman.

Ia mengakui banyak masuknya minuman kaleng yang berasal dari luar negeri, namun minuman tersebut telah transit di Kepulauan Riau dan sempat disortir oleh petugas setempat.

"Jadi minuman itu dari Kepulauan Riau, meski asalnya dari luar negeri," katanya.

Pihaknya juga terus memantau peredaran daging-daging gelondongan di sejumlah pasar tradisional, dan belum menemukan adanya daging gelondongan, termasuk daging babi yang dicampur dengan daging sapi.

"Dari pengawasan kita, Tanjabar masih aman dari daging gelondongan," ujar Kosasih.

Pengawasan makanan dan minuman terus dilakukan hingga hari raya Idul Fitri, dan petugas Disperindag setiap hari turun dan mendata makanan dan minuman.

Kosasih juga tidak membantah pasar-pasar di Kualatungkal, ibukota Tanjabar banyak dimasuki barang-barang tanpa lebel dalam negeri, karena tak mau kecolongan, pihaknya intens mengawasi peredarannya.

"Memang daerah kita ini aksesnya bisa saja, bisa jalur laut maupun darat, tetapi kita tetap bisa mengkover untuk mengawasi peredaran makanan," tambahnya. (Ant)

Pewarta: Edison

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014