Jambi (ANTARA Jambi) - Pemkab Tanjung Jabung Barat mengingatkan PT Inti Indo Sawit untuk bijak dan hati-hati dalam rencananya melakukan peremajaan (replanting) ribuan hektare tanaman sawit plasma di daerah itu.

Program PT Inti Indo Subur (IIS) yang mulai tahun 2018-2022 akan melakukan replanting tanaman sawit plasma seluas 10.277 hektare di Tanjung Jabung Barat (Tanjabar), dikhawatirkan akan mengancam ribuan petani menganggur.

"Sebelum peremajaan sawit dilaksanakan, kami himbau supaya perusahaan melakukan studi banding dan sosialisasi ke petani agar tidak ada masyarakat petani yang kaget dan mengalami guncangan secara ekonomi," kata Wakil Bupati Tanjabar Katamso, Rabu.

Untuk mengantisipasi merosotnya perekonomian petani sebagai dampak masa peralihan peremajaan tanaman sawit, Pemkab minta PT IIS melakukan studi banding dan perhitungan matang supaya perekonomian masyarakat tidak terguncang, dan setidaknya punya tabungan selama melewati masa replanting.

Menurut Katamso, jangan sampai peremajaan itu membuat masyarakat petani terkejut, dengan adanya sosialisasi mereka punya kesiapan secara ekonomi.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Tanjabar Teguh menyatakan bahwa PT IIS sudah menyatakan setuju, mereka akan melakukan perhitungan secara terperinci supaya tidak ada kekeliruan yang beresiko merugikan masyarakat petani.

Seperti diketahui sebagian besar masyarakat petani kebun sawit di Tanjabar merupakan petani sawit plasma yang mengikat kerja sama produksi buah sawit dengan perusahaan, salah satunya dengan PT IIS.(Ant)

Pewarta: Edison

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014