Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi mencatat nilai impor provinsi ini pada Januari 2015 sebesar 5,17 juta dolar AS atau mengalami penurunan 22,74 persen dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan nilai impor Jambi tersebut yang terbesar ada pada bahan kimia dan sejenisnya, kata Kepala BPS Jambi, Yos Rusdiansyah, Kamis.
Bila dilihat pada awal 2015, impor hasil industri lainnya memiliki peran terbesar yaitu 43,53 persen dari total impor diikuti peran dari impor mesin dan alat angkutan yaitu 35,91 persen.
Impor bahan kimia dan sejenisnya juga berperan signifikan mencapai 16,34 persen dan untuk kelompok komoditi makanan dan sejenisnya dan kelompok komoditi karet dan sejenisnya hanya berperan dibawah empat persen.
Nilai impor Provinsi Jambi pada Januari 2015 dari negara-negara pengimpor utama. Transaksi impor yang mengalami persentase penurunan signifikan adalah Singapura, Malaysia dan Thailand, dengan penurunan masing-masing 83,97 persen, 68,49 persen dan 20,77 persen.
Sedangkan kenaikan impor terjadi dari Jerman, Jepang dan Amerika Serikat serta pada Januari 2015 ini tidak tercatat impor dari Prancis, Inggris, India, Australia, Korea Selatan dan Taiwan. Secara kumulatif nilai impor terbesar periode Januari 2015 berasal dari China atau Tiongkok mencapai 2,53 juta dolar AS.
Terhadap total impor Provinsi Jambi maka China mempunyai peran terbesar yaitu 48,89 persen, Singapura berperan 7,40 persen, Taiwan 9,02 persen, Jerman 4,32 persen dan Jepang 4,61 persen. Selain kelima negara tersebut peran masing-masing negara di bawah tiga persen.
Nilai impor terbesar pada Januari 2015 masuk melalui pelabuhan Kuala Tungkal sebesar 4,64 juta dolar AS dengan volume sebesar 4,88 ribu ton sedangkan pelabuhan Talang Duku Jambi sebesar 533,68 ribu dolar AS.
Untuk volume impor Januari 2015 bila dibandingkan dengan impor Januari 2014 maka volume impor melalui Pelabuhan Kuala Tungkal tercatat mengalami penurunan sebesar 60,35 persen dan pelabuhan Muara Sabak tidak ada transaksi.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Penurunan nilai impor Jambi tersebut yang terbesar ada pada bahan kimia dan sejenisnya, kata Kepala BPS Jambi, Yos Rusdiansyah, Kamis.
Bila dilihat pada awal 2015, impor hasil industri lainnya memiliki peran terbesar yaitu 43,53 persen dari total impor diikuti peran dari impor mesin dan alat angkutan yaitu 35,91 persen.
Impor bahan kimia dan sejenisnya juga berperan signifikan mencapai 16,34 persen dan untuk kelompok komoditi makanan dan sejenisnya dan kelompok komoditi karet dan sejenisnya hanya berperan dibawah empat persen.
Nilai impor Provinsi Jambi pada Januari 2015 dari negara-negara pengimpor utama. Transaksi impor yang mengalami persentase penurunan signifikan adalah Singapura, Malaysia dan Thailand, dengan penurunan masing-masing 83,97 persen, 68,49 persen dan 20,77 persen.
Sedangkan kenaikan impor terjadi dari Jerman, Jepang dan Amerika Serikat serta pada Januari 2015 ini tidak tercatat impor dari Prancis, Inggris, India, Australia, Korea Selatan dan Taiwan. Secara kumulatif nilai impor terbesar periode Januari 2015 berasal dari China atau Tiongkok mencapai 2,53 juta dolar AS.
Terhadap total impor Provinsi Jambi maka China mempunyai peran terbesar yaitu 48,89 persen, Singapura berperan 7,40 persen, Taiwan 9,02 persen, Jerman 4,32 persen dan Jepang 4,61 persen. Selain kelima negara tersebut peran masing-masing negara di bawah tiga persen.
Nilai impor terbesar pada Januari 2015 masuk melalui pelabuhan Kuala Tungkal sebesar 4,64 juta dolar AS dengan volume sebesar 4,88 ribu ton sedangkan pelabuhan Talang Duku Jambi sebesar 533,68 ribu dolar AS.
Untuk volume impor Januari 2015 bila dibandingkan dengan impor Januari 2014 maka volume impor melalui Pelabuhan Kuala Tungkal tercatat mengalami penurunan sebesar 60,35 persen dan pelabuhan Muara Sabak tidak ada transaksi.(Ant)
Editor : Dodi Saputra
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015