Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerhati budaya masyarakat Kerinci, Budhi Vrihaspati Jauhari, meminta Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk mendata kembali benda-benda budaya daerah itu yang masih berada di tangan kolektor sehingga tidak hilang.
"Saya mengimbau agar Pemkab Kerinci memiliki keberanian untuk mengambil benda-benda budaya yang masih tersimpan di tangan-tangan kolektor, sebagai upaya untuk penyelamatan di masa mendatang," katanya yang dihubungi dari Jambi, Selasa.
Budhi yang juga penerima anugerah kebudayaan tingkat nasional itu, menegaskan bahwa diperlukan gerakan penyelamatan bersama terhadap benda-benda budaya masyarakat Kerinci, sehingga kedepan tidak hilang. Benda budaya masyarakat Kerinci diantaranya berbentuk keris, dan artefak.
Untuk itu, Budhi juga menyatakan pihaknya mendukung penuh pembangunan Museum Sakti Alam Kerinci yang dibangun di kawasan wisata Danau Kerinci. "Meseum itu dibangun, dan salah satunya berfungsi untuk menyimpan benda=benda budaya seperti keris dan artefak," katanya menambahkan.
Karenanya, ia meminta Pemkab Kerinci mulai saat ini mengumpulkan kembali benda-benda budaya yang masih ada ditangan kolektor.
"Saya meyakini masih banyak benda budaya tersebut ditangan kolektor, bahkan sudah ada yang dibawa keluar. Karenanya harus diselamatkan sehingga generasi mendatang masih bisa mengenali benda-benda budaya leluhur mereka," kata Budhi.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen Museum Sakti Alam Kerinci, Firmansyah menjelaskan museum tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada 2016. Museum itu dibangun empat tahap dan anggarannya bersumber dari APBN.
Pada tahun anggaran 2015 merupakan pembangunan tahap III yang akan dilanjutkan dengan pekerjan pemasangan atap, plaster dinding, pemasangan keramik lantai dan fisik lainnya, dan saat ini sedang persiapan tender.
Dengan dibangunnya Museum Sakti Alam Kerinci di Sanggaran Agung Kecamatan Danau Kerinci, Firmansyah mengharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara berkunjung ke daerah tujuan wisata di Provinsi Jambi itu. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Saya mengimbau agar Pemkab Kerinci memiliki keberanian untuk mengambil benda-benda budaya yang masih tersimpan di tangan-tangan kolektor, sebagai upaya untuk penyelamatan di masa mendatang," katanya yang dihubungi dari Jambi, Selasa.
Budhi yang juga penerima anugerah kebudayaan tingkat nasional itu, menegaskan bahwa diperlukan gerakan penyelamatan bersama terhadap benda-benda budaya masyarakat Kerinci, sehingga kedepan tidak hilang. Benda budaya masyarakat Kerinci diantaranya berbentuk keris, dan artefak.
Untuk itu, Budhi juga menyatakan pihaknya mendukung penuh pembangunan Museum Sakti Alam Kerinci yang dibangun di kawasan wisata Danau Kerinci. "Meseum itu dibangun, dan salah satunya berfungsi untuk menyimpan benda=benda budaya seperti keris dan artefak," katanya menambahkan.
Karenanya, ia meminta Pemkab Kerinci mulai saat ini mengumpulkan kembali benda-benda budaya yang masih ada ditangan kolektor.
"Saya meyakini masih banyak benda budaya tersebut ditangan kolektor, bahkan sudah ada yang dibawa keluar. Karenanya harus diselamatkan sehingga generasi mendatang masih bisa mengenali benda-benda budaya leluhur mereka," kata Budhi.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen Museum Sakti Alam Kerinci, Firmansyah menjelaskan museum tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada 2016. Museum itu dibangun empat tahap dan anggarannya bersumber dari APBN.
Pada tahun anggaran 2015 merupakan pembangunan tahap III yang akan dilanjutkan dengan pekerjan pemasangan atap, plaster dinding, pemasangan keramik lantai dan fisik lainnya, dan saat ini sedang persiapan tender.
Dengan dibangunnya Museum Sakti Alam Kerinci di Sanggaran Agung Kecamatan Danau Kerinci, Firmansyah mengharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara berkunjung ke daerah tujuan wisata di Provinsi Jambi itu. (Ant)
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015