Sampang (ANTARA Jambi) - Korban keracunan massal di Sampang, Jawa Timur terus bertambah, dari sebelumnya hanya 181 orang, kini menjadi 188 orang.
"Jumlah korban ini yang menjalani perawatan medis, baik di RSUD Sampang maupun di puskesmas," kata Direktur RSUD Sampang Titin Hamidah di Sampang, Jumat.
Ia menjelaskan, jumlah korban keracunan yang dirawat di RSUD Sampang pada Kamis (14/5) malam sebanyak 15 orang, akan tetapi pada Jumat (15/5) pagi bertambah 7 orang, sehingga korban semuanya berjumlah 21 orang.
Sedangkan, korban keracunan yang dirawat di Puskesmas Tambelangan berdasarkan informasi yang disampaikan petugas medis di puskesmas itu terdata sebanyak 166 orang.
Dengan demikian, maka korban keracunan massal sebanyak 188 orang.
Korban keracunan massal ini berasal dari Desa Banjar Billah, Kecamatan Tambelangan, dan mereka diduga mengalami keracunan, dari makanan berkat yang diperoleh warga dalam sebuah acara peringatan Isra Mikraj di desa itu.
Rata-rata korban mengalami mual dan muntah-muntah 3 jam kemudian, setelah warga makan nasi berkat itu.
Warga yang mengalami keracunan ini dari berbagai usia, mulai dari balita, anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa dan orang tua.
Sementara, ntuk memaksimalkan pelayanan medis di Puskesmas Tambelangan, saat ini pihaknya menerjunkan sebanyak 8 orang dokter, serta mendatangkan tenaga perawat bantuan dari puskesmas terdekat, ke Puskesmas Tambelangan.
Acara Isra Mikraj yang digelar salah seorang warga Desa Billah, Kecamatan Tambelangan, Sampang, itu mengundang sekitar 400 orang, dan berdasarkan informasi petugas kepolisian Polres Sampang, rata-rata warga yang makan makanan yang dibawa pulang pada acara itu semuanya mengalami pusing, mual dan muntah-muntah, tapi tidak semuanya parah.
Ada sebagian warga yang sembuh dengan cara meminum air kelapa, namun yang parah terpaksa dirujuk ke puskesmas dan dan RSUD Sampang. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Jumlah korban ini yang menjalani perawatan medis, baik di RSUD Sampang maupun di puskesmas," kata Direktur RSUD Sampang Titin Hamidah di Sampang, Jumat.
Ia menjelaskan, jumlah korban keracunan yang dirawat di RSUD Sampang pada Kamis (14/5) malam sebanyak 15 orang, akan tetapi pada Jumat (15/5) pagi bertambah 7 orang, sehingga korban semuanya berjumlah 21 orang.
Sedangkan, korban keracunan yang dirawat di Puskesmas Tambelangan berdasarkan informasi yang disampaikan petugas medis di puskesmas itu terdata sebanyak 166 orang.
Dengan demikian, maka korban keracunan massal sebanyak 188 orang.
Korban keracunan massal ini berasal dari Desa Banjar Billah, Kecamatan Tambelangan, dan mereka diduga mengalami keracunan, dari makanan berkat yang diperoleh warga dalam sebuah acara peringatan Isra Mikraj di desa itu.
Rata-rata korban mengalami mual dan muntah-muntah 3 jam kemudian, setelah warga makan nasi berkat itu.
Warga yang mengalami keracunan ini dari berbagai usia, mulai dari balita, anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa dan orang tua.
Sementara, ntuk memaksimalkan pelayanan medis di Puskesmas Tambelangan, saat ini pihaknya menerjunkan sebanyak 8 orang dokter, serta mendatangkan tenaga perawat bantuan dari puskesmas terdekat, ke Puskesmas Tambelangan.
Acara Isra Mikraj yang digelar salah seorang warga Desa Billah, Kecamatan Tambelangan, Sampang, itu mengundang sekitar 400 orang, dan berdasarkan informasi petugas kepolisian Polres Sampang, rata-rata warga yang makan makanan yang dibawa pulang pada acara itu semuanya mengalami pusing, mual dan muntah-muntah, tapi tidak semuanya parah.
Ada sebagian warga yang sembuh dengan cara meminum air kelapa, namun yang parah terpaksa dirujuk ke puskesmas dan dan RSUD Sampang. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015