Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Korban meninggal diduga akibat keracunan makanan hajatan di Desa Sirnamekar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bertambah sehingga saat ini jumlah warga yang meninggal menjadi dua orang.
"Pada Minggu, (17/11) satu warga yang meninggal dunia adalah Olis (54) warga Kampung Puncaknangka, Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud dan pada Senin, (18/11) koran meninggal bertambah yang diketahui bernama Yoyoh (56) warga Kampung Cijoho," kata Kepala Seksi Tantrib Kecamatan Tegalbuleud Endang melalui sambungan telepon, Senin.
Informasi yang dihimpun, korban kedua yakni almarhumah Yoyoh yang meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan hajatan ini sempat kritis dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD Jampangkulon sejak Sabtu, (16/11).
Kondisi kesehatan ibu rumah tangga ini yang terus menurun dan sempat tidak sadarkan diri akhirnya korban meninggal dunia pada Senin pagi. Jasad almarhumah pun langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Cijoho untuk disemayamkan dan saat ini sudah dimakamkan.
Menurutnya, kejadian keracunan massal ini bermula adanya hajat (haul) di salah satu rumah warga pada Jumat, (15/11) sekitar pukul 17.00 WIB. Warga yang hadir dalam acara tersebut dibagikan nasi bungkus.
Setelah mengkonsumsi masakan itu awalnya warga tidak merasakan gejala keracunan namun, pada Sabtu pagi satu persatu warga mulai merasa pusing, mual, muntah dan banyak kehilangan cairan.
Banyaknya warga yang mengalami gejala karacunan sempat membuat panik masyarakat sekitar sementara korban langsung dibawa ke puskesmas dan tempat pelayanan terdekat. Beberapa diantaranya harus dirujuk ke RSUD Jampangkulon karena kondisi kesehatannya terus menurun.
"Dari data sementara jumlah warga yang mengalami keracunan sebanyak 50 orang dua diantaranya meninggal dunia, beberapa orang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan sebagian sudah pulang karena kondisinya membaik," tambahnya.
Endang mengatakan saat ini kasus keracunan massal ini sedang ditangani pihak Polres Sukabumi dan Polsek Tegalbuleud serta petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk dilakukan uji laboratorium.
Sementara salah seorang korban warga Kampung Cijoho yang masih menjalani perawatan intensif RSUD Jampangkulon Dayat (60) mengatakan saat ini kondisi kesehatannya sudah berangsur membaik namun masih lemas. Ia mengalami keracunan usai menyantap makanan yang diberikan tetangganya usai acara haul.