Jambi (ANTARA Jambi) - Festival Candi Muarojambi, pada hari pertama, dikunjungi sebanyak 3.000 wisatawan nusantara dan mancanegara, kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muarojambi, Nur Subiantoro.
Ketika dihubungi dari Jambi, Senin, Nur Subiantoro menjelaskan bahwa Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muarojambi menargetkan jumlah wisatawan selama pelaksanaan festival itu sebanyak 8.000 orang.
Ia opimistis target bisa tercapai mengingat di hari pertama festival yang dibuka Minggu (24/5) jumlah pengunjung mencapai 3.000 orang.
Nur menjelaskan sebelum pembukaan festival, Umat Budha terlebih dahulu melakukan prosesi Waisak di candi. Fenomena itu memang sudah menjadi tradisi tahunan warga beragama Budha di Jambi.
Menurut Nur, pembukaan Festival Candi Muarojambi tahun ini cukup meriah, apalagi Pemkab Muarojambi menampilkan tarian kolosal yang merupakah khas Kabupaten Muarojambi.
"Pada pembukaan ditampilkan Tarian Burung Rangkong yang merupakan tarian asli Kabupaten Muarojambi, ini kali pertama. Sepertinya tamu-tamu sangat terpukau melihat pertunjukan itu, termasuk staf ahli Menteri Pariwisata Bidang Perlindungan Keanekaragaman Karya Kreatif, Bapak Hari Untoro Drajat," katanya.
Nur juga mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya Festival Candi Muarojambi itu adalah untuk mempromosikan objek wisata Candi Muarojambi sebagai Wisata Sejarah Terpada (WST).
Selain itu, festival juga bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bukan hanya itu, festival juga sebagai ajang melestarikan, menumbuhkembangkan serta ajang berkompetisi kreatifitas seni budaya lokal sebagai bentuk keanekaragaman bangsa Indonesia.
"Pada tahun 2014, kunjungan wisatawan domestik mencapai 76.984 orang di tambah wisatawan mancanegara sebanyak 160 orang. Dan selama tahun 2015 kunjungan wisatawan mencanegara sudah 30 orang," katanya.
Dia menambahkan, setiap kabupaten/kota di Jambi juga menampilkan tarian khas daerah masing-masing, penampilan itu sekaligus mengenalkan tarian lokal daerah masing-masing kepada pengunjung candi khususnya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Ketika dihubungi dari Jambi, Senin, Nur Subiantoro menjelaskan bahwa Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muarojambi menargetkan jumlah wisatawan selama pelaksanaan festival itu sebanyak 8.000 orang.
Ia opimistis target bisa tercapai mengingat di hari pertama festival yang dibuka Minggu (24/5) jumlah pengunjung mencapai 3.000 orang.
Nur menjelaskan sebelum pembukaan festival, Umat Budha terlebih dahulu melakukan prosesi Waisak di candi. Fenomena itu memang sudah menjadi tradisi tahunan warga beragama Budha di Jambi.
Menurut Nur, pembukaan Festival Candi Muarojambi tahun ini cukup meriah, apalagi Pemkab Muarojambi menampilkan tarian kolosal yang merupakah khas Kabupaten Muarojambi.
"Pada pembukaan ditampilkan Tarian Burung Rangkong yang merupakan tarian asli Kabupaten Muarojambi, ini kali pertama. Sepertinya tamu-tamu sangat terpukau melihat pertunjukan itu, termasuk staf ahli Menteri Pariwisata Bidang Perlindungan Keanekaragaman Karya Kreatif, Bapak Hari Untoro Drajat," katanya.
Nur juga mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya Festival Candi Muarojambi itu adalah untuk mempromosikan objek wisata Candi Muarojambi sebagai Wisata Sejarah Terpada (WST).
Selain itu, festival juga bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bukan hanya itu, festival juga sebagai ajang melestarikan, menumbuhkembangkan serta ajang berkompetisi kreatifitas seni budaya lokal sebagai bentuk keanekaragaman bangsa Indonesia.
"Pada tahun 2014, kunjungan wisatawan domestik mencapai 76.984 orang di tambah wisatawan mancanegara sebanyak 160 orang. Dan selama tahun 2015 kunjungan wisatawan mencanegara sudah 30 orang," katanya.
Dia menambahkan, setiap kabupaten/kota di Jambi juga menampilkan tarian khas daerah masing-masing, penampilan itu sekaligus mengenalkan tarian lokal daerah masing-masing kepada pengunjung candi khususnya. (Ant)
Editor : Dodi Saputra
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015