Jakarta (ANTARA) - Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko mengatakan lahan seluas 30 hektare dibebaskan untuk membentuk Pusat Pendidikan di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
"Sebagian lahan juga dibebaskan kemarin, kurang lebih 30 hektare sebelah barat Candi Kedaton, cukup jauh dari sini. Lahan itu sudah diteliti, memang tidak ada struktur candinya," kata Agus.
Dalam pembangunan pusat pendidikan tersebut, kata Agus, juga melakukan riset dampak untuk melindungi peninggalan purbakala dan keanekaragaman hayati di kawasan Candi Kedaton di KCBN Muaro Jambi.
Namun, bukan berarti pusat pendidikan akan dibangun semacam bangunan gedung, melainkan bangunan panggung dari kayu.
"Nah, di situ nanti kami berharap apa ada museum, ada galeri, ada laboratorium, dan kemudian juga ada tempat-tempat fasilitas untuk belajar. Selain itu, juga sering mahasiswa belajar di sini, belajarnya alami saja, kalau berkumpul kemudian diskusi," ujar Agus.
Agus mengatakan bahwa pelaksanaan pembangunan pusat pendidikan Swarnadwipa berlangsung pada tahun 2023.
Dikatakan pula bahwa pusat pendidikan akan dilengkapi kawasan ekspresi budaya serta galeri.
KCBN Candi Muaro Jambi di Provinsi Jambi berdiri sejak abad 7 hingga 12 Masehi, dan disebut sebagai kompleks perguruan tinggi tertua di Indonesia dan terluas di Asia.
Kawasan tersebut memiliki luas 3.981 hektare, atau melebihi luas kawasan Candi Borobudur seluar 8.123 hektare. Terdapat 11 candi utama di KCBN Candi Muaro Jambi. Namun, diperkirakan masih terdapat 82 reruntuhan tertimbun dalam gundukan.
Baca juga: Presiden mengunjungi Candi Kedaton di KCBN Muaro Jambi
Baca juga: Revitalisasi KCBN Candi Muaro Jambi harmonisasikan cagar budaya-alam
Baca juga: Candi Muaro Jambi universitas tertua di Indonesia