Jambi (ANTARA Jambi) - Objek wisata candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi dipadati pengunjung domestik untuk berlibur sejak H+1 hingga H+3 Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

Pantauan Antara di lapangan, Senin, pengunjung yang datang banyak mengunakan mobil pick-up bak terbuka. Di bak tersebut diisi puluhan hingga belasan orang, mereka yang datang umumnya berasal dari kabupaten/ kota di Jambi.

Akibat ramainya pengunjung, lalu lintas menuju objek budaya tersebut macet, kendaraan roda empat dan dua yang hendak menuju dan keluar candi super padat, pengendara pun harus bersabar untuk bisa sampai ke pintu loket candi terluas itu.

Salah satu pengunjung Candi, Leli, mengaku tak heran dengan padatnya pengunjung di candi Muarojambi itu, pasalnya momen lebaran memang dimanfaatkan kalangan luas. Selain itu candi Muarojambi masih menjadi salah satu objek wisata favorit di Jambi.

"Setiap lebaran pasti pengunjungnya ramai, yang datang itu rata-rata sekeluarga, terkadang mereka ke candi hanya untuk makan-makan dan menikmati suasana ramainya lebaran," kata Leli.

Leli juga memastikan bahwa setiap tahun dia dan keluarganya selalu berkunjung ke candi, meski hanya melihat tumpukan batu-batu dan bermain sepeda ontel.

"Kalau candi ya hanya ada candi, dan anak-anak bermain sepeda ontel yang disewakan warga di sini. Kalau wahana permainan anak-anak lainnya sepertinya belum ada, harusnya memang dibangun agar pengunjungnya tambah ramai dan bisa meningkatkan pendapatan daerah," katanya.

Di kawasan candi, kendaraan roda dua ternyata dibolehkan memasuki areal candi, pemandangan itu tentu memperburuk tatanan objek wisata itu sendiri. Artinya semakin padat pengunjung kesannya semakin sembrawut.

"Harusnya kendaraan roda tidak dibolehkan masuk, dari pintu loket masuk pengunjung cukup jalan kaki saja mengelilingi candi, kalau pejalanan kaki bercampur dengan kendaraan roda jadinya kan sembrawut," kata pengunjung candi lainnya, Arman.

Dirinya mengaku sedikit gerah dan tidak nyaman jika mengelilingi candi, sebab lalu lalang kendaraan juga menyebabkan timbulnya debu dan polusi asap kendaraan. Untuk itu dia berharap pemerintah setempat bisa merubah sistim bagi pengunjung candi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Jambi, Dendy Denmark, mengatakan, candi Muarojambi setiap tahunnya khususnya hari lebaran memang menjadi favorit untuk dikunjungi warga Jambi.

"Kalau moment lebaran ini pengunjungnya bisa mencapai 4.000 orang perhari, biasanya H+1 Hingga H+5 kawasan candi selalu dipadati pengunjung. Tidak hanya dari Jambi, pengunjung dari luar Provinsi seperti Palembang dan Pekan Baru tercatat sering berlibur ke candi kebanggan masyarakat Jambi itu," katanya menjelaskan.

Sementara terkait sistim bagi pengunjung di kawasan Candi Dendy mengatakan itu adalah kebijakan pengelola candi dan pihak kabupaten setempat. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015