Jambi (ANTARA Jambi) - Kebakaran ratusan hektare hutan dan lahan (Karhutla) sudah terjadi khususnya di lahan gambut di Kabupaten Muarojambi, namun Gubernur Jambi belum mengeluarkan surat keputusan (SK) bahwa Jambi siaga darurat kebakaran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Arief Munandar di Jambi, Kamis, mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah siap menurunkan helikopter untuk melakukan "water boombing" dan juga modifikasi cuaca.
Namun menurutnya hal itu masih terkendala belum adanya SK Gubernur yang menyatakan Jambi siaga darurat bencana Karhutla, padahal untuk mengeluarkan SK tersebut diperlukan setidaknya surat pernyataan Karhutla dan kekeringan minimal dari dua kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
"SK Gubernur sudah siap hanya saja kita masih terkendala belum adanya rekomendasi pernyataan darurat Karhutla dari kabupaten/kota, minimal dua, itulah kenapa BNPB dan juga dana 'on call' belum bisa turun," katanya.
Padahal sebelumnya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, saat inspeksi Karhutla di Jambi sudah meminta Kepala BPBD kabupaten/kota di lokasi rawan kebakaran lahan gambut seperti di Muarojambi, Tanjabtim, Tanjabbar untuk membuat SK tersebut.
"Kita akan jemput bola. Saya sudah koordinasi dengan BNPB pada prinsipnya mereka siap untuk turunkan TMC dan 'water boombing'," kata Arief.
BPBD Provinsi Jambi menurutnya juga telah menyiagakan peralatan untuk pemadaman seperti pompa air mobil tangki untuk membantu pemadaman di lokasi kebakaran.
"Pak Gubernur sudah menginstruksikan untuk mengerahkan sumber daya yang kita punya untuk mengatasi kebakaran lahan dan juga kekeringan," ujarnya.
Kondisi kemarau yang akan berlangsung hingga Oktober ditambah jumlah "hotspot" yang terus bertambah apalagi ditambah cuaca yang telah mencapai 34 derajat celcius menurutnya telah memenuhi syarat untuk penetapan Jambi siaga darurat Karhutla dan kekeringan. Dengan penetapan Jambi siaga darurat menurutnya personil dari TNI, Polri juga bisa dikerahkan.
Hingga hari ini, sekitar 200 hektare lahan gambut di Desa Gambut Jaya Kumpeh, Kabupaten Muarojambi sudah terbakar. Masyarakat peduli api desa setempat bersama tim Manggala Agni sudah mencoba memadamkan api, namun upaya itu belum berhasil karena keterbatasan peralatan, BBM dan air. Api pun terus menyebar luas.
Sementara itu, menurut keterangan Kepala BMKG Jambi Kurnia Ninggsih asap akibat kebakaran sudah terpantau di Kota Jambi mulai hari ini (Kamis). Dan jarak pandang di Bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi pukul 18.00-19.00 Wib sore tadi hanya 5.000 meter dengan kondisi cuaca asap.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Arief Munandar di Jambi, Kamis, mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah siap menurunkan helikopter untuk melakukan "water boombing" dan juga modifikasi cuaca.
Namun menurutnya hal itu masih terkendala belum adanya SK Gubernur yang menyatakan Jambi siaga darurat bencana Karhutla, padahal untuk mengeluarkan SK tersebut diperlukan setidaknya surat pernyataan Karhutla dan kekeringan minimal dari dua kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
"SK Gubernur sudah siap hanya saja kita masih terkendala belum adanya rekomendasi pernyataan darurat Karhutla dari kabupaten/kota, minimal dua, itulah kenapa BNPB dan juga dana 'on call' belum bisa turun," katanya.
Padahal sebelumnya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, saat inspeksi Karhutla di Jambi sudah meminta Kepala BPBD kabupaten/kota di lokasi rawan kebakaran lahan gambut seperti di Muarojambi, Tanjabtim, Tanjabbar untuk membuat SK tersebut.
"Kita akan jemput bola. Saya sudah koordinasi dengan BNPB pada prinsipnya mereka siap untuk turunkan TMC dan 'water boombing'," kata Arief.
BPBD Provinsi Jambi menurutnya juga telah menyiagakan peralatan untuk pemadaman seperti pompa air mobil tangki untuk membantu pemadaman di lokasi kebakaran.
"Pak Gubernur sudah menginstruksikan untuk mengerahkan sumber daya yang kita punya untuk mengatasi kebakaran lahan dan juga kekeringan," ujarnya.
Kondisi kemarau yang akan berlangsung hingga Oktober ditambah jumlah "hotspot" yang terus bertambah apalagi ditambah cuaca yang telah mencapai 34 derajat celcius menurutnya telah memenuhi syarat untuk penetapan Jambi siaga darurat Karhutla dan kekeringan. Dengan penetapan Jambi siaga darurat menurutnya personil dari TNI, Polri juga bisa dikerahkan.
Hingga hari ini, sekitar 200 hektare lahan gambut di Desa Gambut Jaya Kumpeh, Kabupaten Muarojambi sudah terbakar. Masyarakat peduli api desa setempat bersama tim Manggala Agni sudah mencoba memadamkan api, namun upaya itu belum berhasil karena keterbatasan peralatan, BBM dan air. Api pun terus menyebar luas.
Sementara itu, menurut keterangan Kepala BMKG Jambi Kurnia Ninggsih asap akibat kebakaran sudah terpantau di Kota Jambi mulai hari ini (Kamis). Dan jarak pandang di Bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi pukul 18.00-19.00 Wib sore tadi hanya 5.000 meter dengan kondisi cuaca asap.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015