Jambi (ANTARA Jambi) - Bupati Merangin Provinsi Jambi, Al Haris, mengimbau para petani di daerahnya menanam cabai untuk menambah pendapatan keluarga dan juga sebagai jalan keluar mengatasi turunnya harga karet dan kelapa sawit.
"Kita akan meluncurkan program gerakan bersama wajib tanam cabai sebagai solusi bagi para petani karet dan sawit yang sedang mengalami peceklik pasca turunnya harga komoditas itu," katanya di Merangin, Selasa.
Program gerakan wajib menanam cabai tersebut jelas bupati, akan memanfaatkan lahan perkarangan rumah atau lahan-lahan tidur yang akan dilakukan serentak di seluruh Merangin.
Saat ini lanjutnya, kebutuhan cabai kabupaten tetangga seperti Bungo dan Sarolangun berasal dari Merangin. Hal ini diketahui saat memantau sejumlah pasar di Merangin.
"Bupati Bungo dan Sarolangun juga mengatakan, kalau lebaran tahun kemarin masyarakatnya sangat terbantu dengan tidak naiknya harga cabai, karena pasokan cabai dari Merangin cukup banyak," katanya menjelaskan.
Sebab itu bupati minta kepada masyarakat untuk tidak lagi menggarap lahannya dengan menanam karet dan sawit, tanami lahan yang masih kosong itu dengan tanaman cabai atau padi yang mampu menompang kebutuhan sehari-hari.
"Cabai merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai pasar yang baik dan paling mudah tumbuh di Merangin, terutama di kawasan dataran tinggi seperti di Kecamatan Jangkat dan sekitarnya," ujarnya.
Di samping itu, kata bupati, petani dan kelompoknya merupakan ujung tombak keberhasilan komoditi pertanian. Untuk itu ia terus berusaha meningkatkan pengetahuan petani terhadap perkembangan ilmu pertanian.
"Saya telah fasilitasi para penyuluh pertanian dengan kendaraan dinas, sehingga akan lebih mendekatkan mereka dengan para petani. Pengetahuan petani harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan para petani," katanya.
Bupati juga meminta petani untuk terus bersatu meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Merangin, sehingga pendapatan para petani akan terus meningkat. Sehingga kesulitan ekonomi di daerah itu bisa teratasi. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Kita akan meluncurkan program gerakan bersama wajib tanam cabai sebagai solusi bagi para petani karet dan sawit yang sedang mengalami peceklik pasca turunnya harga komoditas itu," katanya di Merangin, Selasa.
Program gerakan wajib menanam cabai tersebut jelas bupati, akan memanfaatkan lahan perkarangan rumah atau lahan-lahan tidur yang akan dilakukan serentak di seluruh Merangin.
Saat ini lanjutnya, kebutuhan cabai kabupaten tetangga seperti Bungo dan Sarolangun berasal dari Merangin. Hal ini diketahui saat memantau sejumlah pasar di Merangin.
"Bupati Bungo dan Sarolangun juga mengatakan, kalau lebaran tahun kemarin masyarakatnya sangat terbantu dengan tidak naiknya harga cabai, karena pasokan cabai dari Merangin cukup banyak," katanya menjelaskan.
Sebab itu bupati minta kepada masyarakat untuk tidak lagi menggarap lahannya dengan menanam karet dan sawit, tanami lahan yang masih kosong itu dengan tanaman cabai atau padi yang mampu menompang kebutuhan sehari-hari.
"Cabai merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai pasar yang baik dan paling mudah tumbuh di Merangin, terutama di kawasan dataran tinggi seperti di Kecamatan Jangkat dan sekitarnya," ujarnya.
Di samping itu, kata bupati, petani dan kelompoknya merupakan ujung tombak keberhasilan komoditi pertanian. Untuk itu ia terus berusaha meningkatkan pengetahuan petani terhadap perkembangan ilmu pertanian.
"Saya telah fasilitasi para penyuluh pertanian dengan kendaraan dinas, sehingga akan lebih mendekatkan mereka dengan para petani. Pengetahuan petani harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan para petani," katanya.
Bupati juga meminta petani untuk terus bersatu meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Merangin, sehingga pendapatan para petani akan terus meningkat. Sehingga kesulitan ekonomi di daerah itu bisa teratasi. (Ant)
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015