Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Provinsi Jambi mengusulkan adanya bantuan modifikasi cuaca atau hujan buatan dan "water bombing" kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan di wilayah itu.
"Kita telah mengusulkan agar ada bantuan water bombing dan modifikasi cuaca dari BNPB Pusat untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan di daerah ini," kata Kepala BPBD Provinsi Jambi Arif Munandar di Jambi, Senin.
Dia menjelaskan, Bupati Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi telah mengeluarkan SK tentang siaga darurat bencana kekeringan dan asap. Di tingkat provinsi sendiri, sedang dipersiapkan SK dari Gubernur Jambi.
Arif Munandar didampingi Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi Dalmanto, menjelaskan upaya pemadaman api melalui darat telah dilakukan di bebarapa titik api di sejumlah kabupaten.
"Tapi karena areal kebakaran lahan yang luas dan tersebar, maka menjadi kendala pemadaman melalui darat itu," katanya menjelaskan.
Dari pantauan satelit NOA hingga 22 Agustus 2015, disebutkan jumlah titik panas (hotspot) di wilayah Jambi mencapai 686 titik, terbanyak di Kabupaten Tebo yakni 201 titik, Sarolangun 109 titik dan Muaro Jambi 103 titik, sebut Arif.
Dipihak lain, ia menjelaskan mulai tebalnya asap di Kota Jambi pada Senin (24/8) pagi juga sebagai akumulasi kebakaran hutan dan lahan beberapa hari lalu di wilayah yang berbatasan dengan ibu kota Provinsi Jambi itu.
"Artinya, asap tebal hari ini merupakan akumulasi kebakaran beberapa hari lalu, sehingga asap bertahan di Kota Jambi," kata dia menambahkan.
Upaya lain yang dilakukan BPBD Provinsi Jambi, Arif menjelaskan melakukan pembagian masker seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Meski kabut asap mulai terlihat pekat terutama pagi hari, Arif menjelaskan hingga saat ini masih kategori sedang atau sehat dan sejauh ini juga belum ada laporan meningkatkanya jumlah penderita Ispa di Jambi. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Kita telah mengusulkan agar ada bantuan water bombing dan modifikasi cuaca dari BNPB Pusat untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan di daerah ini," kata Kepala BPBD Provinsi Jambi Arif Munandar di Jambi, Senin.
Dia menjelaskan, Bupati Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi telah mengeluarkan SK tentang siaga darurat bencana kekeringan dan asap. Di tingkat provinsi sendiri, sedang dipersiapkan SK dari Gubernur Jambi.
Arif Munandar didampingi Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi Dalmanto, menjelaskan upaya pemadaman api melalui darat telah dilakukan di bebarapa titik api di sejumlah kabupaten.
"Tapi karena areal kebakaran lahan yang luas dan tersebar, maka menjadi kendala pemadaman melalui darat itu," katanya menjelaskan.
Dari pantauan satelit NOA hingga 22 Agustus 2015, disebutkan jumlah titik panas (hotspot) di wilayah Jambi mencapai 686 titik, terbanyak di Kabupaten Tebo yakni 201 titik, Sarolangun 109 titik dan Muaro Jambi 103 titik, sebut Arif.
Dipihak lain, ia menjelaskan mulai tebalnya asap di Kota Jambi pada Senin (24/8) pagi juga sebagai akumulasi kebakaran hutan dan lahan beberapa hari lalu di wilayah yang berbatasan dengan ibu kota Provinsi Jambi itu.
"Artinya, asap tebal hari ini merupakan akumulasi kebakaran beberapa hari lalu, sehingga asap bertahan di Kota Jambi," kata dia menambahkan.
Upaya lain yang dilakukan BPBD Provinsi Jambi, Arif menjelaskan melakukan pembagian masker seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Meski kabut asap mulai terlihat pekat terutama pagi hari, Arif menjelaskan hingga saat ini masih kategori sedang atau sehat dan sejauh ini juga belum ada laporan meningkatkanya jumlah penderita Ispa di Jambi. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015