Jambi (ANTARA Jambi)  - Provinsi Jambi terancam rawan pangan jika dua bulan ke depan ribuan hektare lahan pertanian di daerah itu tidak diguyur hujan akibat musim kemarau, kata pejabat setempat.

"Kini memang belum terasa, tunggu dua bulan lagi karena padi, jagung, dan kedelai ada yang gagal panen dan gagal masa tanam. Jika tidak diatasi rawan pangan tak bisa dielakkan lagi. Kalau tidak ada yang tanam dan panen kita dapat pasokan pangan dari mana," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Hartono di Jambi, Kamis.

Sejak musim kemarau melanda Provinsi Jambi tercatat 10.400 hektare padi kekeringan. Lahan jagung lebih kurang mengalami kekeringan seluas 1.382 hektare dan kedelai 1.724 hektare. Ratusan hektare sawah menunda masa tanam.

Sementara dari laporan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Amrin Aziz, setidaknya 10.400,65 hektare tanaman padi di Provinsi Jambi kekeringan dan terancam puso.

Rinciannya seluas 4.865 hektare kekeringan ringan, 2.746 hektare kekeringan sedang, 1.972 hektare kekeringan berat, dan 736 hektare puso. Jumlah itu tersebar di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.

Tanaman yang puso terbanyak di Tanjung Jabung Timur, yakni seluas 439 hektare. Disusul Merangin 122 hektare, Muarojambi 74 hektare, Tebo 50 hektare dan Bungo 50 hektare.

"Lahan yang mengalami kekeringan berat seluas 1.972 hektare itu terdapat di Merangin 764 hektare, Tanjung Jabung Timut 369 hektare, Bungo 275 hektare, Batanghari 271 hektare, Muarojambi 247 hektare dan Kerinci 15 hektare," kata Amrin menjelaskan.

Kekeringan dan gagal panen tak hanya terjadi pada tanaman padi, kekeringan juga melanda tanaman Jagung. Setidaknya 1.382 hektare tanaman jagung terancam puso.

Rinciannya, 419 hektare di Merangin dengan 34 hektare puso. Kemudian di Tebo 50 hektare kekeringan dengan 25 hektare sudah puso. Sedangkan daerah lain masih dalam kekeringan ringan, sedang dan berat.

Ancaman gagal panen juga menyerang tanaman kedelai. Setidaknya 1.724 hektare terancam puso. Rinciannya, di Tebo 425 hektare, Batanghari 25 hektare, Merangin 16 hektare dan di Tanjabtim lima hektare. Sementara 271 hektar lahan kedelai di Tanjabtim dan Bungo sedang mengalami kekeringan berat.

Dengan musim kemarau panjang ini, Dinas Pertanian memperkirakan sulit mencapai target penanaman sampai 125 hektare. Meski penanaman tahap pertama sudah panen, namun penanaman tahap ke dua nanti terancam tidak bisa dilakukan.

"Hasil tanam kita baru 45 hektare. Jadi masih ada sekitar 80 hektar yang harus kita kejar sampai Desember mendatang. Inilah kesulitan kita," kata Amrin. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015