Bandung (ANTARA Jambi) - Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan Malaysian Institute of Road Safety Research dan ASEAN New Car Assessment Program menggelar konferensi ASEAN Automobile Safety Forum ke-3 pada 20--22 September 2015, di Aula Timur ITB Kota Bandung.

"Ada 10 negara yang akan memaparkan hasil riset mereka di forum ini dan kami dari ITB juga akan memaparkan risetnya. Dari luar negeri itu seperti Malaysia, Jepang, Inggris," kata Ketua Pelaksana Konferensi ASEAN Automobile Safety Forum ke-3 2015, Sigit P Santosa, di Bandung, Senin.

Menurut dia, alasan diselenggarakannya acara tersebut karena tingkat kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor di sejumlah negara, terutama di Indonesia tergolong masih tinggi.

"Angka kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor itu di kita menempati urutan ketiga. Data dari Korlantas Mabes Polri dari tahun 2011 saja mencapai 31 ribu," kata dia.

Ia menuturkan tingginya angka kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor salah satunya dikarenakan di Indonesia belum ada regulasi tentang keselamatan dalam berkendara.

Melalui forum ini, pihaknya ingin hasil riset yang dibahas dan ditampilkan dalam acara tersebut bisa menurunkan angka kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor.

"Hasil akhir dari kegiatan ini adalah kami ingin masalah keselamatan transportasi ini menjadi topik yang benar-benar diperhatikan oleh semua pihaknya," kata dia.

Ia mengatakan tema dari AASF 2015 adalah International Conference on Southeast Asia's Decade of Action for Road Safety: Safer Vehicles.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015