Jakarta (ANTARA Jambi) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya
menyatakan, rencana Kemenhan membuka pangkalan militer di Natuna adalah
dalam rangka antisipasi bila terjadi konflik di wilayah tersebut.
"Itu upaya antisipatif kalau di wilayah itu terjadi konflik yang tidak menguntungkan kita," kata Tantowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa. Ia menambahkan, dari beberapa pendapat ahli, bahwa wilayah yang berpotensi terjadi kerusuhan dunia ada di Laut China Selatan.
"Ketika China bentrok dengan negara lain seperti Amerika Serikat, itu berada di beranda kita. Kita harus siap," kata politisi Partai Golkar.
Ia mengaku, apa yang diusulkan Kemenhan jauh dari kategori ideal dalam rangka mempertahankan keamanan, "Tapi itu harus disesuaikan kemampuan APBN," katanya.
Yang pasti, dengan dibangunnya pangkalan militer di Natuna, bukan dalam upaya povokatif.
"Tapi defense. Prioritas kita kan di poros maritim. Bangunan pangkalan membutuhkan beberapa alat perang," kata dia.
Kementarian Pertahanan meminta tambahan anggaran guna membangun pangkalan militer di Pulau Natuna sebesar Rp450 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Itu upaya antisipatif kalau di wilayah itu terjadi konflik yang tidak menguntungkan kita," kata Tantowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa. Ia menambahkan, dari beberapa pendapat ahli, bahwa wilayah yang berpotensi terjadi kerusuhan dunia ada di Laut China Selatan.
"Ketika China bentrok dengan negara lain seperti Amerika Serikat, itu berada di beranda kita. Kita harus siap," kata politisi Partai Golkar.
Ia mengaku, apa yang diusulkan Kemenhan jauh dari kategori ideal dalam rangka mempertahankan keamanan, "Tapi itu harus disesuaikan kemampuan APBN," katanya.
Yang pasti, dengan dibangunnya pangkalan militer di Natuna, bukan dalam upaya povokatif.
"Tapi defense. Prioritas kita kan di poros maritim. Bangunan pangkalan membutuhkan beberapa alat perang," kata dia.
Kementarian Pertahanan meminta tambahan anggaran guna membangun pangkalan militer di Pulau Natuna sebesar Rp450 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015