Jambi (ANTARA Jambi) - Maskapai Garuda yang melayani kargo di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi, Provinsi Jambi, merugi karena sudah satu bulan bandara tersebut sering lumpuh akibat kabut asap.

Sudah hampir satu bulan rata-rata kargo gagal terangkut melalui jalur penerbangan Bandara Sultan Thaha karena pesawat tidak bisa mendarat, kata Station Manager Garuda Indonesia Area Jambi, Permadi, Selasa.

Permadi mengatakan, semenjak kabut asap yang mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Jambi, minat konsumen untuk mengirim barang via udara pun berkurang  bahkan nihil. Sebagian besar pengusaha dan masyarakat Jambi saat ini lebih memilih pengiriman via jalur darat.

"Terkecuali pada tanggal 21 September, pengiriman udara bisa dilakukan karena pada saat itu kondisi jarak pandang di landasan bandara sempat membaik," kata Permadi.

Untuk mengantisipasi dampak kabut asap yang membuat lumpuh penerbangan di bandara hingga jasa cargo merugi, pihaknya telah mengambil alternatif dengan mengirim barang milik konsumen di Jambi melalui Palembang dengan menempuh jalur darat menuju ke sana.

"Kita akhirnya mengambil alternatif mengirim barang konsumen Jambi lewat maskapai kita yang ada di Palembang," katanya menjelaskan.

Semenjak kabut asap melanda Jambi tahun ini, Permadi mengakui bahwa minat masyarakat untuk mengirimkan barang melalui jalur udara menurun drastis.

Akibatnya, pihaknya mengalami kerugian besar, namun Permadi tidak mau menyebut angka pasti kerugian tersebut. Tapi kerugian pengiriman barang bisa mencapai 2 -3 ton setiap penerbangan. Yang mana penerbangan normal dilakukan enam kali per hari.

Dia menambahkan, ketidakpastian cuaca yang menyebabkan aktivitas penerbangan dan pendaratan pesawat tidak bisa dilakukan membuat pelanggannya pun memilih jasa pengiriman via darat.

"Sebagian besar pelanggan lebih memilih beralih ke jasa pengiriman melalui jalur darat. Saya sudah lihat banyak orang yang enggan mengirim lewat jalur udara karena tidak adanya kepastian pemberangkatan," kata Permadi menjelaskan.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi menyatakan bahwa kabut asap yang meyelimuti wilayah Provinsi Jambi tahun 2015 merupakan yang terparah.

"Kabut asap di Jambi tahun ini paling parah dan cukup lama karena berbarengan dengan fenomena global dan dampak dari El Nino yang saat ini masih aktif," kata petugas prakiraan cuaca BMKG Jambi, Dwi Atmoko. (Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015