Jambi (ANTARA Jambi) - Kota Jambi pada September lalu mengalami deflasi sebesar 1,26 persen dan Kabupaten Bungo deflasi sebesar 0,21 persen dengan laju inflasi tahun kalender Jambi minus 0,08 persen dan Bungo sebesar 0,12 persen.
Kepala BPS Jambi Yos Rusdiansyah di Jambi, Kamis, mengatakan laju inflasi year on year untuk Kota Jambi pada September sebesar 5,29 persen sementara itu Kabupaten Bungo 5,37 persen.
Deflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 4,44 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,77 persen.
Sedangkan deflasi di Kabupaten Bungo terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,77 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,03 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen.
Dalam pembentukan deflasi Kota Jambi sebesar 1,26 persen, andil terbesar adalah dari kelompok bahan makanan sebesar 1,0740 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,3456 persen.
Sementara itu andil terbesar deflasi Kabupaten Bungo disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,4639 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,0039 persen.
Komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya deflasi Kota Jambi pada September antara lain cabai merah, angkutan udara, daging ayam ras, udang basah, cabai rawit, ikan nila, bawang merah dan tomat sayur.
Sementara itu komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya deflasi Kabupaten Bungo adalah cabai merah, bayam, ikan nila, kangkung, kentang, cabai rawit, dan udang basah.
Perbandingan inflasi antar kota IHK se-Sumatera menunjukkan bahwa pada September 2015 tujuh belas kota IHK di Sumatera mengalami deflasi dan enam kota mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen dan terendah di Meulaboh sebesar 0,02 persen. Inflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Kepala BPS Jambi Yos Rusdiansyah di Jambi, Kamis, mengatakan laju inflasi year on year untuk Kota Jambi pada September sebesar 5,29 persen sementara itu Kabupaten Bungo 5,37 persen.
Deflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 4,44 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,77 persen.
Sedangkan deflasi di Kabupaten Bungo terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,77 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,03 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen.
Dalam pembentukan deflasi Kota Jambi sebesar 1,26 persen, andil terbesar adalah dari kelompok bahan makanan sebesar 1,0740 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,3456 persen.
Sementara itu andil terbesar deflasi Kabupaten Bungo disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,4639 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,0039 persen.
Komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya deflasi Kota Jambi pada September antara lain cabai merah, angkutan udara, daging ayam ras, udang basah, cabai rawit, ikan nila, bawang merah dan tomat sayur.
Sementara itu komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya deflasi Kabupaten Bungo adalah cabai merah, bayam, ikan nila, kangkung, kentang, cabai rawit, dan udang basah.
Perbandingan inflasi antar kota IHK se-Sumatera menunjukkan bahwa pada September 2015 tujuh belas kota IHK di Sumatera mengalami deflasi dan enam kota mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen dan terendah di Meulaboh sebesar 0,02 persen. Inflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen. (Ant)
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015