Jambi (ANTARA Jambi) - Association Of The Indonesia Tour and Travel (Asita) Provinsi Jambi, menyebutkan bahwa penjualan tiket pesawat di daerah itu menurun drastis yakni sekitar 80 persen akibat kabut asap.

Ketua Asita Jambi, Ade Rosmala Dewi di Jambi, Rabu, mengatakan, kabut asap yang sampai saat ini masih menyelimuti Bandara Udara Sultan Thaha Jambi berimbas pada penjualan tiket pesawat disebabkan tidak adanya aktivitas penerbangan.

"Dari laporan anggota kita di Jambi, penjualan mereka mengalami penurunan dan ada yang sama sekali tidak melakukan penjualan," kata Ade Rosmala.

Dia mengatakan, kabut asap yang menyelimuti Jambi sejak tiga bulan itu telah membuat rute penerbangan di Jambi mengalami gangguan dan bahkan sampai saat ini Bandara Sultan Thaha masih lumpuh total.

"Tahun ini memang kabut asapnya sangat lama, kalau tahun lalu juga mengalami penurunan tapi tidak separah tahun ini," katanya.

Masih lumpuhnya Bandara Sultan Thaha Jambi tersebut membuat penumpang di Jambi beralih menggunakan jalur darat yang kemudian landing melalui Bandara Sultan Mahmud Baddrudin II, Palembang.

"Kalau Bandara Jambi lumpuh otomatis penumpang beralih ke Palembang dan beli tiketnya tidak di Jambi," ujarnya.

Dijelaskannya, kendati pamilik (owner) agen tour dan travel tersebut penjualannya mengalami penurunan, pihaknya belum menerima laporan owner yang memberhentikan karyawannya.

Biasanya karyawan agen tour dan travel itu diberikan bonus dari hasil penjualan tiketnya itu, namun saat ini hanya diberikan gaji pokok saja karena penjualannya menurun.

"Sejauh ini belum ada karyawan yang diberhentikan, tapi kalau tidak kunjung berakhir, kami khawatirkan juga. Karena untuk membayar gaji karyawan itu ya dari hasil penjualan tiket," kata Ade. (Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015