Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menyebutkan bahwa penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di provinsi itu hingga minggu ketiga Oktober sedikit menurun dari minggu sebelumnya.

"Tidak ada peningkatan, masih bertahan dan cenderung menurun karena ISPU ini berfluaktif. Minggu ketiga bulan ini penderita ISPA berjumlah 10 ribuan orang, sama seperti sejak awal September. Tapi memang pernah mencapai 10.700 orang, tapi sekarang angkanya di bawah itu, " kata Kepala Dinas Kesehatan Jambi Andi Pada di Jambi, Senin.

Andi mengatakan bahwa penderita ISPA bukan hanya bayi dan anak-anak, tetapi juga orang dewasa dengan jumlah hampir sama banyak.

"Hampir sama jumlah penderita ISPA anak-anak dan dewasa. Tapi kita memang harus berhati-hati karena yang paling rentan adalah bayi dan Balita, sebab mereka sedang dalam masa pertumbuhan sehingga daya tahan tubuh mereka lemah. ISPA lebih rentan menyerang anak-anak yang sejak bayi tidak mendapatkan ASI," katanya menjelaskan.

Dinas Kesehatan, kata Andi, benar-benar memperhatikan warga yang terdampak kabut asap, yakni dengan mengerahkan jajarannya mulai dari tingkat desa, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, hingga rumah sakit.

"Untuk Puskesmas perawatan sudah buka 24 jam. Terutama Puskesmas yang ISPU-nya tinggi, seperti di Kabupaten Muarojambi. Ada juga pelayan 'on call'," katanya.

Selain itu, lanjutnya,  Dinkes Provinsi Jambi juga sudah menyurati Dinkes kabupaten/kota untuk memprioritaskan pasien ISPA dan lain-lain akibat bencana asap ini.

"Intinya kita tanggap, kita juga minta Dinkes kabupaten/kota untuk mempersiapkan logistik dan peralatan khusus dalam penanganan warga yag terdampak asap," ujarnya.

Andi menambahkan, Dinkes juga tidak mengalami kendala dalam hal penyediaan obat-obatan. Stok obat masih mencukupi bahkan ada bantuan dari Kementerian Kesehatan. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015