Jakarta (ANTARA Jambi) - Masyarakat yang ingin mengetahui situs Gua
Pawon tempat ditemukannya kerangka manusia purba di kawasan karst
Citatah, Kabupaten Bandung Barat, dapat mengikuti kegiatan geotrek ke
daerah itu, demikian rilis yang diterima Antara dari Perhimpunan
Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) PALAWA Universitas Padjadjaran (Unpad).
"Kegiatan geotrack akan digelar pada Sabtu (7/11) setelah sebelumnya mengikuti kegiatan seminar yang bertemakan 'Ayo (kembali) mengenal Karst kita'," kata Ketua Pelaksana kegiatan tersebut Andre Vincent Wenaz di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang terdiri dari konsep indoor dan outdoor. Kegiatan indoor berupa seminar dan bedah buku mengenai pengenalan karst disertai dengan fungsi, potensi, dan bahaya yang akan ditimbulkan jika kawasan karst rusak.
Disamping itu akan juga dikenalkan mengenai keindahan yang bisa digali dari kawasan karst. Kegiatan dilanjutkan dengan geotrek Gua Pawon di Kawasan Karst Citatah. Acara akan ditutup dengan mengenalkan dn menikmati keindahan stone garden (taman bebatuan) yang berada tidak jauh dari kawasan Gua Pawon," katanya.
Kegiatan seminar digelar di Aula Kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan pembicara Budi Bramantyo (peneliti dan pemerhati karst Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB).
Kegiatan seminar dan geotrek merupakan bagian dari kegiatan HUT33th PMPA PALAWA Unpad, katanya.
T Bachtiar (Peneliti Cekungan Bandung yang juga Ketua Masyarakat Geografi Indonesia) dan Ronald Agusta (fotografer).
Gua Pawon berada di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat atau sekitar 25 kilometer ke arah barat dari Kota Bandung.
Situs Gua Pawon sudah dijadikan kawasan cagar lindung arkeologi atau keperbukalaan setelah ditemuaknnya kerangka manusia purba.
Penemuan kerangka manusia purba itu pada 2009, selanjutnya ditemuka fragmen tulang kaki manusia dengan panjang antara 20 sampai 30 centimeter.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Kegiatan geotrack akan digelar pada Sabtu (7/11) setelah sebelumnya mengikuti kegiatan seminar yang bertemakan 'Ayo (kembali) mengenal Karst kita'," kata Ketua Pelaksana kegiatan tersebut Andre Vincent Wenaz di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang terdiri dari konsep indoor dan outdoor. Kegiatan indoor berupa seminar dan bedah buku mengenai pengenalan karst disertai dengan fungsi, potensi, dan bahaya yang akan ditimbulkan jika kawasan karst rusak.
Disamping itu akan juga dikenalkan mengenai keindahan yang bisa digali dari kawasan karst. Kegiatan dilanjutkan dengan geotrek Gua Pawon di Kawasan Karst Citatah. Acara akan ditutup dengan mengenalkan dn menikmati keindahan stone garden (taman bebatuan) yang berada tidak jauh dari kawasan Gua Pawon," katanya.
Kegiatan seminar digelar di Aula Kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan pembicara Budi Bramantyo (peneliti dan pemerhati karst Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB).
Kegiatan seminar dan geotrek merupakan bagian dari kegiatan HUT33th PMPA PALAWA Unpad, katanya.
T Bachtiar (Peneliti Cekungan Bandung yang juga Ketua Masyarakat Geografi Indonesia) dan Ronald Agusta (fotografer).
Gua Pawon berada di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat atau sekitar 25 kilometer ke arah barat dari Kota Bandung.
Situs Gua Pawon sudah dijadikan kawasan cagar lindung arkeologi atau keperbukalaan setelah ditemuaknnya kerangka manusia purba.
Penemuan kerangka manusia purba itu pada 2009, selanjutnya ditemuka fragmen tulang kaki manusia dengan panjang antara 20 sampai 30 centimeter.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015