Jambi (ANTARA Jambi) - Sekitar 300 dari total 600 jembatan yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) masih berkonstruksi kayu, kata Sekda Kabupaten Tanjabtim Sudirman.
"Itu membutuhkan perhatian provinsi untuk diwujudkan menjadi permanen," katanya saat dihubungi dari Jambi, Rabu.
Sekda menjelaskan jembatan yang masih berkonstruksi kayu itu tersebar di daerah-daerah sentra pertanian dan perkebunan masyarakat.
"Dengan adanya jembatan permanen, maka memudahkan masyarakat mengangkut hasil pertaniannya. Itu menjadi harapan masyarakat Tanjabtim," kata dia menambahkan.
Dijelaskan, Pemkab Tanjabtim tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun jembatan permanen sebagai penganti konstruksi kayu sehingga butuh perhatian Pemerintah Provinsi Jambi.
"Jembatan itu sangat strategis dan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat untuk mengangkut komoditasnya, selain juga memudahkan pasokan barang kebutuhan pokok masyarakat dari pedagang dari luar," katanya menjelaskan.
Untuk itu, Sekda Tanjabtim berharap agar Pemerintah Provinsi Jambi benar-benar mengalokasikan dana guna membangun jembatan permanen.
Di pihak lain, Sudirman meminta Pemprov Jambi untuk membantu dan memperbaiki kembali sejumlah jembatan dan ruas jalan yang rusak parah di daerah itu.
"Kami berharap bantuan dan dukungan Pemprov Jambi mengalokasikan dananya untuk merehab jembatan dan jalan provinsi yang rusak guna memperlancar arus transportasi di daerah kami," katanya.
Sekda menjelaskan tiga jembatan saat ini rusak parah. Jembatan tersebut menghubungkan Muarasabak dengan empat kecamatan di kabupaten itu.
"Jika tidak segera direhab, maka berdampak terhadap akses transportasi yang menghubungkan sejumlah kecamatan, dan masyarakat di empat kecamatan itu tentunya akan terisolir," kata Sekda. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Itu membutuhkan perhatian provinsi untuk diwujudkan menjadi permanen," katanya saat dihubungi dari Jambi, Rabu.
Sekda menjelaskan jembatan yang masih berkonstruksi kayu itu tersebar di daerah-daerah sentra pertanian dan perkebunan masyarakat.
"Dengan adanya jembatan permanen, maka memudahkan masyarakat mengangkut hasil pertaniannya. Itu menjadi harapan masyarakat Tanjabtim," kata dia menambahkan.
Dijelaskan, Pemkab Tanjabtim tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun jembatan permanen sebagai penganti konstruksi kayu sehingga butuh perhatian Pemerintah Provinsi Jambi.
"Jembatan itu sangat strategis dan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat untuk mengangkut komoditasnya, selain juga memudahkan pasokan barang kebutuhan pokok masyarakat dari pedagang dari luar," katanya menjelaskan.
Untuk itu, Sekda Tanjabtim berharap agar Pemerintah Provinsi Jambi benar-benar mengalokasikan dana guna membangun jembatan permanen.
Di pihak lain, Sudirman meminta Pemprov Jambi untuk membantu dan memperbaiki kembali sejumlah jembatan dan ruas jalan yang rusak parah di daerah itu.
"Kami berharap bantuan dan dukungan Pemprov Jambi mengalokasikan dananya untuk merehab jembatan dan jalan provinsi yang rusak guna memperlancar arus transportasi di daerah kami," katanya.
Sekda menjelaskan tiga jembatan saat ini rusak parah. Jembatan tersebut menghubungkan Muarasabak dengan empat kecamatan di kabupaten itu.
"Jika tidak segera direhab, maka berdampak terhadap akses transportasi yang menghubungkan sejumlah kecamatan, dan masyarakat di empat kecamatan itu tentunya akan terisolir," kata Sekda. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015