Jambi ANTARA Jambi) - Realisasi luas tanam padi di beberapa kabupaten/ kota di Provinsi Jambi masih rendah atau masih di bawah sasaran karena antusias petani di provinsi itu menurun.
Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Satria Gunawan mengatakan, sampai saat ini, target realisasi luas tanam padi sawah di Provinsi Jambi sesuai dengan program nasional untuk Oktober 2015 hingga Maret 2016 baru sekitar 57 persen.
"Kita tidak memungkiri, kendala memang banyak sekali di lapangan, mulai dari kabut asap, kemarau panjang dan kini musim banjir sehingga sawah banyak terendam banjir," kata Satria di Jambi, Jumat.
Meski demikian, pihaknya optimis di Maret 2016 nanti Jambi mampu mencapai target yang ditetapkan guna mengembalikan potensi sumbangan terbesar nasional.
"Tahun lalu memang capaian produksi kita rendah karena beberapa kendala, sebab itu hingga Maret nanti kita akan capai target itu dan mengembalikan posisi semula sebagai daerah yang punya potensi sumbangan nasional padi terbesar," katanya.
Ia juga mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada sejumlah petani dan melakukan pendampingan secara bertahap guna mengatasi permasalahan yang ada.
"Daerah kita cukup besar hasil produksi padinya. Target produksi gabah kering kita sekitar 867 ton di tahun 2016 ini," kata Satria.
Sementara itu, Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Kementrian Pertanian, Tunggul Iman Panudju, di Jambi, mengimbau Dinas Pertanian Provinsi Jambi agar tidak hanya memberdayakan para petani sawah dengan luas lahan yang cukup besar saja, namun juga memberdayakan petani sawah kecil lainnya.
"Yang di ladang, hutan dan kebun saat ini belum diperhatikan sekali, karena itu cukup berpengaruh dengan capaian hasil produksi padi kalau mereka diikutsertakan," katanya.
Tunggul mengatakan, hal ini menjadi permasalahan Dinas Pertanian dengan BPS Provinsi Jambi, karena selama ini lahan sawah di ladang, hutan dan kebun tidak terdata.
Dirinya mengimbau agar para pengawas ataupun Pemkab/ kota di Provinsi Jambi untuk lebih bersemangat dalam meningkatkan produksi guna mencapai target yang ditetapkan sebelumnya.
"Kita terus mengontrol setiap hari bagaimana perkembanganya, jadi kita tau dimana saja yang bekerja serius dan yang tidak," kata Tunggul.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Satria Gunawan mengatakan, sampai saat ini, target realisasi luas tanam padi sawah di Provinsi Jambi sesuai dengan program nasional untuk Oktober 2015 hingga Maret 2016 baru sekitar 57 persen.
"Kita tidak memungkiri, kendala memang banyak sekali di lapangan, mulai dari kabut asap, kemarau panjang dan kini musim banjir sehingga sawah banyak terendam banjir," kata Satria di Jambi, Jumat.
Meski demikian, pihaknya optimis di Maret 2016 nanti Jambi mampu mencapai target yang ditetapkan guna mengembalikan potensi sumbangan terbesar nasional.
"Tahun lalu memang capaian produksi kita rendah karena beberapa kendala, sebab itu hingga Maret nanti kita akan capai target itu dan mengembalikan posisi semula sebagai daerah yang punya potensi sumbangan nasional padi terbesar," katanya.
Ia juga mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada sejumlah petani dan melakukan pendampingan secara bertahap guna mengatasi permasalahan yang ada.
"Daerah kita cukup besar hasil produksi padinya. Target produksi gabah kering kita sekitar 867 ton di tahun 2016 ini," kata Satria.
Sementara itu, Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Kementrian Pertanian, Tunggul Iman Panudju, di Jambi, mengimbau Dinas Pertanian Provinsi Jambi agar tidak hanya memberdayakan para petani sawah dengan luas lahan yang cukup besar saja, namun juga memberdayakan petani sawah kecil lainnya.
"Yang di ladang, hutan dan kebun saat ini belum diperhatikan sekali, karena itu cukup berpengaruh dengan capaian hasil produksi padi kalau mereka diikutsertakan," katanya.
Tunggul mengatakan, hal ini menjadi permasalahan Dinas Pertanian dengan BPS Provinsi Jambi, karena selama ini lahan sawah di ladang, hutan dan kebun tidak terdata.
Dirinya mengimbau agar para pengawas ataupun Pemkab/ kota di Provinsi Jambi untuk lebih bersemangat dalam meningkatkan produksi guna mencapai target yang ditetapkan sebelumnya.
"Kita terus mengontrol setiap hari bagaimana perkembanganya, jadi kita tau dimana saja yang bekerja serius dan yang tidak," kata Tunggul.(Ant)
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016