Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Provinsi Jambi melakukan uji kompetensi kepada para pencari kerja agar mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Uji kompetensi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," kata Kabid Penempatan, Pembinaan dan Perluasan Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans Provinsi Jambi, Yendri di Jambi, Minggu.
Yendri menjelaskan, peserta yang ikut uji kompetensi di tahun 2016 ini merupakan mereka yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Jambi tahun 2015.
Kegiatan uji kompetensi itu sendiri katanya akan dilakukan khusus untuk empat kejuruan, mulai dari kelistrikan, las, perbengkelan motor dan mobil.
"Kita nanti mengundang tenaga ahli kemudian mereka diuji sesuai kejuruan. Kalau selama ini sertifikat yang mereka pegang biasa saja, tapi nanti bisa diuji," katanya menjelaskan.
Dalam menghadapi MEA ini, Yendri memgaku pihaknya hanya bisa memberikan pelatihan dan pelayanan kepada pencari kerja salah satunya 'job fair' yang diadakan setiap tahun. Ini guna meningkatkan kualitas dan motivasi terhadap tenaga kerja.
"Kalau diterima atau tidaknya tergantung perusahaanya. Kalau tenaga kerjanya punya kualitas yang bagus pasti diterima. Kita juga terus mendata dengan menyurati setiap perusahaan agar melaporkan lowongan kerja," katanya.
Dia mengungkapkan, dalam kurun waktu 5 tahun belakang ini jumlah serapan tenaga kerja sudah mencapai 25.146 orang. Padahal untuk target sebelumnya dalam lima tahun hanya 10 ribu orang.
"Mereka rata rata bekerja di sektor industri kertas, perkebunan, batu bara, dan sektor jasanya adalah perhotelan dan perbengkelan," ungkapnya.
Di tahun 2016 ini, lanjutnya, sudah 247 pencari kerja yang diterima oleh sejumlah perusahaan di Jambi melalui 'job fair'.
"Ada 40 perusahaan yang ikut 'job fair' pada akhir tahun 2015 kemarin, dan banyak pelamar yang diterima." katanya menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Uji kompetensi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," kata Kabid Penempatan, Pembinaan dan Perluasan Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans Provinsi Jambi, Yendri di Jambi, Minggu.
Yendri menjelaskan, peserta yang ikut uji kompetensi di tahun 2016 ini merupakan mereka yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Jambi tahun 2015.
Kegiatan uji kompetensi itu sendiri katanya akan dilakukan khusus untuk empat kejuruan, mulai dari kelistrikan, las, perbengkelan motor dan mobil.
"Kita nanti mengundang tenaga ahli kemudian mereka diuji sesuai kejuruan. Kalau selama ini sertifikat yang mereka pegang biasa saja, tapi nanti bisa diuji," katanya menjelaskan.
Dalam menghadapi MEA ini, Yendri memgaku pihaknya hanya bisa memberikan pelatihan dan pelayanan kepada pencari kerja salah satunya 'job fair' yang diadakan setiap tahun. Ini guna meningkatkan kualitas dan motivasi terhadap tenaga kerja.
"Kalau diterima atau tidaknya tergantung perusahaanya. Kalau tenaga kerjanya punya kualitas yang bagus pasti diterima. Kita juga terus mendata dengan menyurati setiap perusahaan agar melaporkan lowongan kerja," katanya.
Dia mengungkapkan, dalam kurun waktu 5 tahun belakang ini jumlah serapan tenaga kerja sudah mencapai 25.146 orang. Padahal untuk target sebelumnya dalam lima tahun hanya 10 ribu orang.
"Mereka rata rata bekerja di sektor industri kertas, perkebunan, batu bara, dan sektor jasanya adalah perhotelan dan perbengkelan," ungkapnya.
Di tahun 2016 ini, lanjutnya, sudah 247 pencari kerja yang diterima oleh sejumlah perusahaan di Jambi melalui 'job fair'.
"Ada 40 perusahaan yang ikut 'job fair' pada akhir tahun 2015 kemarin, dan banyak pelamar yang diterima." katanya menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016