Jambi (ANTARA Jambi) - Petani di Provinsi Jambi yang mengalami gagal panen akibat banjir akan dibantu benih padi oleh pemerintah provinsi setempat guna membangkitkan kembali gairah mereka dalam bercocok tanam kembali.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Amrin Azis, Rabu mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan lokasi mana saja tanaman padi yang terkena banjir. Bahkan 500 hektare tanaman padi mengalami puso.

"Sebelumnya pemerintah pusat menyediakan bantuan berupa benih langsung, serta menyediakan cadangan benih nasional (CBN) dan bantuan asuransi. Namun, hingga kini belum ada instruksi dari pusat," katanya di Jambi.

Amrin menjelaskan, jika 2016 pemerintah pusat tidak mengeluarkan bantuan, maka Dinas Pertanian Provinsi Jambi akan berinisiatif memasukkan ke dalam program bantuan benih dan menggunakan anggaran program Dinas Pertanian.

"Sebenarnya tidak ada problem terkait hal ini, jika nantinya pusat memang tidak mengeluarkan bantuan. Ya kita masukkan saja ke program bantuan benih, sehingga petani kita akan tetap mendapatkan bantuan," kata Amrin menjelaskan.

Beberapa minggu belakangan ini, wilayah Provinsi Jambi diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya sejumlah daerah mengalami banjir serta banyak sawah petani yang juga ikut terendam banjir dan akhirnya gagal panen.

"Belum lama ini di Kabupaten Kerinci, hampir 30 hektare padi sawah terancam puso, ini merupakan dampak dari banjir yang melanda kabupaten Kerinci beberapa waktu lalu. Bahkan, akibat sawah yang mengalami puso tersebut, membuat para petani di Kerinci mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah," kata Amrin.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kerinci, M. Ahfaz mengatakan, untuk padi yang mengalami puso tersebut terdapat di dua kecamatan yakni Danau Kerinci dan Keliling Danau.

"Kalau di Kecamatan Keliling Danau, lahan padi yang mengalami puso itu mencapai 18 hektare, karena lahan sawah seluas 24 hektare itu tergenang banjir," kata Ahfaz.

Sedangkan di Kecamatan Danau Kerinci, kata Ahfaz, lahan padi yang mengalami puso sebanyak 12 hektare dengan umur tanam berkisar antara 10 hingga 90 hari. Jadi total tanaman padi yang terkena dampak banjir di dua Kecamatan itu mencapai 66 hektare dan 30 hektare di antaranya puso atau gagal panen.

Terkait hal tersebut, pihaknya menyampaikan kepada petani yang sawahnya terkena puso akan dibantu bibit dan pupuk, sehingga bisa menanam kembali di areal sawah mereka yang terkena puso.

Sementara di Kota Sungaipenuh, sekitar 194 hektare lahan persawahan terancam puso atau gagal panen. Akibat kondisi tersebut, para petani mulai cemas dan mereka mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah untuk memberikan bantuan ganti rugi.  (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016