Jambi, 12/5 (Antara)- Puluhan Mahasiswa Universitas Jambi menggelar aksi solidaritas yang menentang terhadap kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak yang belakangan ini terus menjadi sorotan publik.

Aksi dari puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unja tersebut dipusatkan di kawasan "Pedestarian Jomblo" yang digelar pada Kamis sore, kawasan tersebut ramai dikunjungi warga setempat.

Dalam orasinya itu, Presiden BEM Unja, Hardi Yansyah mengatakan, belakangan ini di Indonesia banyak terjadi kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur, salah satunya kematian Yy (14) yang diperkosa oleh 14 pelaku. Dan beberapa kasus pemerkosaan yang terjadi di daerah lain.

"Kami meminta pemerintah memberikan sanksi yang jelas terhadap pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan, dan kami mendorong pemerintah supaya lebih tegas dalam menangani kasus-kasus kekerasan pada anak dan perempuan," kata Presiden BEM Unja.

Menurut mereka dalam kasus tersebut seakan-akan pihak berwenang menutup mata. Sebab itu puluhan mahasiswa tersebut  mendesak pemerintah dan pihak berwenang untuk lebih lagi memperdayakan hak anak dan perempuan.

"Kami juga mengajak lapisan masyarakat untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap para generasi bangsa dari kekerasan dan pelecehan seksual," katanya.

Dengan mengenakan alamater kebanggaannya itu, dalam aksi puluhan mahasiswa tersebut tidak mendapat pengawal ketat dari pihak kepolisian.

Mereka juga berorasi dengan terbit dan sempat menyita perhatian pengguna jalan yang melintas maupun masyarakat yang bersantai di kawasan tersebut.

Dalam orasi mereka yang lebih didominasi oleh mahasiswa perempuan itu sempat membawakan puisi sebagai tanda mengajak berbagai pihak untuk lebih peduli lagi terhadap generasi bangsa.

Setelah mereka menyampaikan orasi solidaritasnya itu, mereka membubarkan diri dengan tertib.

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016